Tolak Hibah Lahan dan Gedung Eks Akper Sakra ke NWDI, Warga Pasang Baliho

Tolak : Baliho penolakan hibah eks Akper ke NWDI dipasang warga Sakra. (M. Gazali/Radar Lombok)

SELONG – Berbagai elemen masyarakat menyuarakan aksi penolakan rencana Pemprov NTB menghibahkan aset eks Akper Kesehatan ke yayasan NWDI. Mereka memasang baliho dan spanduk berisi penolakan di depan eks gedung Akper.

Baliho penolakan itu dipasang oleh berbagai  unsur masyarakat.”Baliho penolakan hibah ini dipasang oleh warga Sakra,” kata Erwin Wijaya, seorang tokoh Sakra.

Aksi penolakan ini juga akan mereka sampaikan langsung ke Gubernur NTB. Mereka berencana menemui gubernur Rabu (12/4).

Sebelumnya Kepala Desa Sakra Lalu Anugrah Bayu Adi dengan tegas mengatakan, apapun alasannya sebagian besar masyarakat Sakra tetap menolak eks Akper itu akan dihibahkan ke salah satu yayasan. Penolakan itu tidak hanya datang dari satu orang saja, melainkan disuarakan oleh berbagai elemen masyarakat.” Kalau memang mau dihibahkan kenapa harus ke NWDI. Terlebih lagi kan Wakil Gubernur NTB kan notabe orang NWDI.  Dan perlu kita ketahui juga bahwa NWDI ini juga sudah kaya,” kata Anugrah.

Baca Juga :  Jelang Ajaran Baru, Kepsek dan Guru Siap –Siap Dimutasi

Tida hanya itu pembangunan Akper ini memiliki sejarah yang panjang. Lahan tempat dibangunnya Akper tersebut itu merupakan lahan warga setempat. Namun seiring waktu tanah itu diambil alih oleh pemerintah untuk dijadikan aset.”Mereka harus tau asal-usul tanah tempat dibangunnya Akper ini. Tanah ini punya warga Sakra. Tapi pada zaman ketika terjadi eskalasi politik tanah itu dipinjamkan ke pemerintah. Karena ketika itu pemerintah tidak bisa menggaji  pegawainya, makanya  tanah itu dijual tahunan dan uangnya dipakai untuk menggaji pegawai. Tapi entah kenapa tanah itu sekarang berubah statusnya menjadi aset,” herannya.

Baca Juga :  Pendaftar Calon Mahasiswa Baru Poltekpar Menurun

Hal lain yang menjadi dasar penolakan, niat awal pembangunan Akper adalah menjadi salah satu kebanggaan warga Sakra.(lie)

Komentar Anda