Tim Ali-Sakti Lobar Beralih Dukung Suhaili-Amin

Tim Ali-Sakti Lobar Beralih Dukung Suhaili-Amin
MENYERAHKAN: Kordinator relawan daerah (Korda) Lombok Barat H Khalid Isnaini saat menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Tim Ali- Sakti dan beralih mendukung Suhaili, Senin malam (4/6). (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA – Pesta demokerasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur NTB makin memanas jelang menghitung hari pemilihan. Jika paslon tak betul-betul mengawal pendukung dan suaranya, maka tak menutup kemungkinan akan beralih ke paslon lain.

Seperti yang dilakukan tim relawan dan simpatisan paslon nomor urut 4 HM Ali Bin Dachlan dan TGH Lalu Gede Sakti (Ali-Sakti). Ratusan relawan Ali-Sakti asal Lombok Barat, baik dari tingkat koordinator desa (kordes) hingga tingkat koordinator kabupaten (korkab) menyatakan sikap untuk beralih mendukung paslon nomor urut 1 HM Suhaili FT dan HM Amin (Suhaili-Amin) dalam pilkada NTB pada 27 Juni mendatang.

Dukungan tersebut ditunjukkan melalui pernyataan sikap secara resmi pengunduran diri dengan surat bermaterai dari timses paslon nomor urut 4 Ali-Sakti, dan beralih mendukung paslon nomor urut 1 Suhaili-Amin. Pernyataan sikap yang berlangsung di halaman kediaman TGH Ma’arif Makmun Diranse, Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya, Senin malam (4/6).

Pernyataan sikap itu juga dihadiri langsung calon gubernur NTB, HM Suhaili FT dan ratusan simpatisan dari berbagai daerah lainya. Mereka bahkan secara terang-terangan berikhtiar untuk memenangkan Suhaili- Amin lewat jaringan yang mereka sudah buat selama ini.

Kordinator relawan daerah (Korda) Lombok Barat H Khalid Isnaini mengatakan, pernyataan sikap ini dilakukan tanpa ada paksaan dan tekanan dari pihak manapun. Namun merupakan keinginan yang keluar dari relawan Ali-Sakti untuk mendukung Suhaili-Amin itu, murni dari keinginan sendiri masing-masing. “Kami hadir di sini tanpa ada paksaan. Kami mendukung Suhaili-Amin untuk ikhtiar bersama membangun masyarakat NTB sejahtera, dan secara resmi mengundurkan diri menjadi korcam dan kordes salah satu pasangan calon,” ungkapnya.

Kata Khalid, beberapa tim relawan yang memberikan dukungan itu di antaranya dari wilayah Kecamatan Sekotong, Gerung, Kuripan, Labuapi, Kediri, dan Kecamatan Gunungsari serta kordinator kecamatan lainnya di Lombok Barat. “Untuk diketahui, relawan ini terdiri dari 10 korcam, 119 kordes, dan kordus juga saat ini sudah terbentuk. Kami siap menangkan Suhaili-Amin dan tim ini sudah terbentuk semenjak tahun 2016 lalu,” jelasnya.

Baca Juga :  Muammar dan Sulton Saling Jajaki

Disampaikan juga, hubungan dan komunikasi antara semua korcam lebih mengedepankan etika kekeluargaan. Sehingga, relawan ini menjadi tim inti dengan tujuan yang sama, yakni untuk berjuang bersama sehingga apa yang dihajatkan bisa tercapai. Dalam setiap permasalahan juga pihaknya mengedepankan permusyawarahan. Hanya saja dari berbagai pertimbangan yang ada membuat pihaknya berlabuh ke Suhaili- Amin. “Mulai malam ini kita bentuk wadah baru untuk calon, kita figurkan Suhaili-Amin, dan saya intruksikan kepada korcam hingga kordus untuk kita sama-sama bergerak memenangkan Suhaili- Amin,” serunya.

Menanggapi hal itu, Calon Gubernur NTB HM Suhaili FT menyampaikan apa yang terjadi malam ini merupakan petunjuk dari Allah SWT. Dalam kesempatan itu, dirinya berharap kepada semua pihak untuk tidak berlebihan atau sombong. Karena hal ini bisa juga merupakan tantangan. Yang jelas, dirinya selalu membuka ruang untuk siapapun yang sama- sama ingin berjuang. “Kegiatan ikhtiar kita malam ini bisa jadi peyemangat kita untuk lebih giat lagi dalam berikhtiar bersama, agar apa yang diharapkan itu bisa terwujud, dan bisa saja semua ini adalah cobaan,” ujarnya merendah.

Lebih jauh disampaikan, dukungan yang diberikan itu jangan sampai terjadi di awal saja. Namun ke depan dukungan itu harus diteruskan dalam ikhtiar bersama. Sehingga apa yang menjadi visi dan misi itu bisa dinikmati masyarakat NTB. Ia sendiri tidak bisa membeberkan komunikasi yang dilakukan sehingga relawan paslon lain bisa berlabuh kepadanya. “Yang jelas kami berterima kasih jika masyarakat ingin bersama-sama dalam memenangkan Suhaili-Amin,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Pemenangan Ali- Sakti, Basri Mulyani mengaku mereka yang mengundurkan diri memang sudah tidak digunakan lagi jasanya. Pihaknya juga sudah menunjuk Korda Lombok Barat semenjak 1 April 2018 lalu dan nama mereka juga tidak ada semenjak Ali-Sakti ditetapkan menjadi calon. “Mereka tim penghubung paslon pada saat verifikasi faktual dan stelah menjadi calon kami sudah tidak lagi bersama ke 8 orang yang mengklaim sebagai korcam itu. Tidak ada nama mereka di tim apapun setelah menjadi calon,” bantahnya.

Baca Juga :  Belum Ada Bacagub Ambil Formulir

Ia mempertegas lagi bahwa terkait H khalid Isnaini sudah tidak lagi menjadi kordinator Lombok Barat. Hal itu karena tidak aktif selama pelaksanaan kampanye selaku kordinator, sehingga oleh tim telah menunjuk korda Lombok Barat yang baru. “Orang yang mengundurkan diri itu, tidak lagi dipakai jasanya berdasarkan hasil evaluasi tim dan bahkan ada indikasi ke calon lain sebelum ke Ali-Sakti,” katanya.

Ditambahkan Sekertaris Pemenangan Ali-Sakti, Fahmi menanggapi santai pengunduran diri Korcam dan Kordes Lombok Barat tersebut. Diakuinya, kalau ada yang merasa relawan terus minta-minta  komitmen, maka pihaknya mengembalikan ke yang bersangkutan. Karena baginya relawan dan pendukung datang dari kesadaran. Kalau masih ada motif-motif lain seperti komitmen mungkin mereka memang bukan pendukung dari awal.  “Itulah saya heran, yang ada di kita itu relawan kecamatan, bukan korcam. Kita ini mau memberi pembelajaran kepada rakyat akan demokrasi sesungguhnya. Bukan malah ada embel-embel  lain dan relawan adalah ujung tombak untuk mengkomunikasikan maksud paket Ali-Sakti dan sangat berbeda jadi relawan dan jadi tim. Kalau calon dari partai itu soal biasa terkait janji dan iming-iming,” tukasnya.

Diakuinya, perekturan relawan juga mereka daftar sendiri bukan diminta, karena tim Ali-Sakti ini calon dari rakyat menggunakan KTP. Sehingga masyarakatlah yang menjadi relawan  sejak pengumpulan KTP. “Relawan bahkan  mengumpulkan KTP dengan sukarela di tiap-tiap posko. Jadi tidak ada paksaan,” pungkasnya. (met)

Komentar Anda