Serangan Lalat Hantui Warga Baredue

Ilustrasi Lalat
Ilustrasi Lalat

SELONG – Warga Dusun Baredue Desa Sepapan Kecamatan Jerowaru geram akibat serangan lalat yang menyerbu rumah warga. Lalat yang berasal dari kandang ayam ini menyerang warga hampir selama 5 tahun.

Salah satu warga Dusun Baredue, Medan mengaku rumahnya dari kandang ayam hanya sekitar 20 meter. Sejak kandang ini berdiri segala jenis usaha yang berdiri selalu mengalami kerugian. Karena lalat yang berasal dari kandang selalu menyerbu warung nasinya. Akibatnya, pelanggan yang ada merasa jijik. “Saya dulu membuat lesehan, tetapi sejak adanya kandang ayam ini lesehan saya bangkrut. Sebelum ada kandang ini dulu pengunjung warung saya selalu ramai,” keluhnya kepada Radar Lombok, Minggu kemarin (17/2).

BACA JUGA: PUPR Kota Mataram Kesulitan Bersihkan Gorong-Gorong

Sambil meneteskan air mata, Medan mengaku, kandang ayam ini dibangun tahun 2013 silam. Sejak kandang ini berdiri masyarakat sekitar selalu mengeluh namun pihak desa tidak pernah menegur pemilik kandang yang jelas-jelas sudah menggangu masyarakat sekitar. “Yang untung siapa, yang mendapatkan penyakit siapa, kalau mau buat usaha itu yang sama-sama menguntungkan masyarakat,” geramnya.

Serangan lalat yang terjadi sejak tahun 2013 ini bukan satu atau dua lalat saja, tetapi setiap warga dalam sehari pasti bisa mengumpulkan lalat sebanyak 3 kantong plastik. Artinya, lalat-lalat yang menyerang warga ini cukup memperihatinkan masyarakat. “Coba sekarang kita buktikan, silakan para pejabat itu datang ke sini dan rasakan bagaimana rasanya menjadi masyarakat yang terserang setiap hari selama bertahun-tahun,” kesalnya.

Medan mengaku bukan iri dengan usaha kandang ayam itu, tetapi dengan kandang ini berapa banyak masyarakat yang terganggu, sementara yang untung hanya satu orang. Permasalahan lalat ini sudah diadukan sejak beberapa tahun lalu, tetapi pihak desa dan pemilik kandang tidak pernah menanggapi keluhan masyarakat. Bahkan pihak desa seoalah olah memberikan izin terhadap kandang ayam. Pada saat mau mengajukan protes ke pemerintah daerah dengan meminta izin dari desa, tetapi surat itu tidak tertahan lama di kantor desa. ‘’Kandang ayam ini milik anggota BPD Sepapan, makanya kepala desa merekomendasi untuk diberikan izin,’’ kesalnya.

Keluhan ini bukan hanya diadukan di pemerintah desa saja, tetapi juga ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lombok Timur. Cuma saja, masyarakat tidak mendapat respons positif dari DPMPTSP. Salah seorang staf DPMPTSP bahkan membentak masyarakat karena menganggap keluhan masyarakat itu tidak wajar. ‘’Salah seorang staf dinas perizinan waktu itu membentak kami dengan mengatakan, kenapa lalat-lalat ini saja yang menjadi permasalahan. Semenetara kandang saya tidak ada masalah. Staf dinas perizinan ini juga minta uang bensin, baru mau meninjau lokasi yang dikeluhkan masyarakat,’’ sesal Medan.

Kepala Desa Sepapan Kecamatan Jerowaru, Hayadi yang dikonfirmasi mengaku permasalahan lalat ini sudah diserahkan ke DPMPTSP. Dinas terkait nantinya yang akan menangani mengingat keluhan masyarakat sudah bertahun-tahun. ‘’Untuk sementara kita stop dulu, kita sarankan ke pemilik kandang untuk belajar ke tempat lain, karena di tempat lain tidak ada yang seperti ini,” akunya.

BACA JUGA: Bilelando Jadi Desa Wisata Bahari

Dengan memberikan saran kepada pemilik kandang ini dapat mencarikan solusi agar masyarakat tidak diserang lagi. Bahkan, ia berharap agar masyarakat dengan pemilik kandang ini membuat perjanjian. “Kita akan melihat sekarang selama satu periode dulu, kalau nantinya selama itu masih belum normal dengan terpaksa kita akan robohkan,” ujarnya.

Pemilik kandang ayam, Hidir  mengaku keberadaan kandang ini mendapat dukungan dari ratusan masyarakat. Itu ditandai dengan tanda tangan warga serta penyerahan fotokopi warga. Sementara yang menolak ini hanya sebagian masyarakat yang dekat dengan kandang dan merupakan warga yang barus saja pindah. “Saya membangun kandang ini sudah 6 tahun, sementara warga yang menolak ini merupakan warga yang baru pindah satu atau dua tahun saja,” akunya. (wan)

Komentar Anda