PUPR Kota Mataram Kesulitan Bersihkan Gorong-Gorong

GORONG-GORONG
GORONG-GORONG: Petugas Dinas PUPR Kota Mataram ketika sedang membersihkan gorong-gorong saluran air di wilayah Lingkungan Karang Tapen Kota Mataram. (IST FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM — Pasca pembongkaran bangunan liar yang berada di atas saluran air di Lingkungan Karang Tapen, Kelurahan Cilinaya. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram langsung bergerak cepat dengan membersihkan saluran air yang kondisinya sangat memprihatinkan.

Pembersihan dilakukan beberapa waktu lalu, yang dimulai dari bagian utara yang bangunannya sudah dibongkar jauh sebelumnya. Pembersihan dilakukan dengan cara manual. Beberapa personel masuk ke dalam saluran air yang kondisinya sudah mengering.

BACA JUGA: Nyawa Lebih Berharga dari Selembar Foto

“Tumpukan sampah begitu banyak, sehingga PUPR cukup kesulitan membersihkan saluran. Istilahnya saluran air itu kita crosing. Personel kita langsung masuk ke dalam saluran. Kita cukup kesuitan,” ujar Kepala Dinas PUPR Kota Mataram, Miftahurrahman di Mataram, Jumat kemarin (15/2).

Baca Juga :  MWP Mangkrak, Kejati Minta Klarifikasi Kadis PUPR

Meski demikian, PUPR terus berupaya melakukan pembersihan. Walaupun pembersihan dilakukan secara manual. Hal ini dipengaruhi oleh peralatan yang tidak bisa masuk ke lubang saluran yang panjangnya belasan meter. “Kita akan terus berupaya membersihkan,” ujarnya.

Miftah mengaku menemui beberapa kendala saat pembersihan dilakukan, sehingga prosesnya juga tidak bisa berjalan cepat. Antara lain dipengaruhi panjangnya saluran yang menyerupai gorong-gorong. Faktor keselamatan petugas pun tetap diperhitungkan. “Kan tidak bisa juga personel terlalu lama di dalam saluran itu. Mereka bisa pingsan. Jadi bisa bergiliran mereka. Yang jelas kita tetap berupaya,” imbuhnya.

BACA JUGA: Pasar Seni Sayang-Sayang Mati Suri

Pembersihan diupayakan beberapa hari kedepan. Lokasi yang dibersihkan ratusan meter panjangnya, yang sampahnya langsung diangkut mobil pengangkut sampah. Tidak hanya sampah yang dibersihkan, melainkan juga melakukan pendalaman terhadap drainase. Ia memperkirakan sampah yang ada membutuhkan ratusan mobil dum truk untuk pengangkutan. “Sudah saya hitung, kira-kira ratusan dum yang kita butuhkan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Hanyut di Gorong-Gorong, Bocah 8 Tahun Asal Kelayu Belum Ditemukan

Sampah dan lainnya yang berada di saluran air itu harus dibersihkan. Jika tidak, dikhawatirkan akan menimbulkan persoalan baru, seperti banjir dan lainnya saat hujan datang. Untuk itu, sangat tepat saluran air di Lingkungan Karang Tapen ini dibersihkan. “Kalau tidak dibersihkan airnya tidak bisa mengalir dari utara. Bisa meluap itu nantinya dan banjir. Kita tidak ingin itu terjadi,” pungkas Miftah. (gal)

Komentar Anda