Santri Dimotivasi, Hafal Alqur’an 30 Juz Butuh Waktu 1,9 Tahun

Jadi pengfafal kitab suci Alqur'an bagi umat Islam tidak sesulit menghafal rumus-rumus di pelajaran Matematika. Menghafal Alqur'an 30 juz cukup membutuhkan keinginan yang kuat dan betul-betul mengharap ridho Allah SWT. Sebagaimana Sabda Rasulullah Muhammad SAW “Bahwa Orang-orang yang hafal Alqur'an merupakan orang-orang yang spesial di sisi Allah SWT”.

 


LUKMANUL HAKIM – MATARAM


 

Itulah sepenggal motivasi yang bersumber dari Hadits Nabi Muhammad SAW yang sahih selalu diberikan kepada santri Tahfizh di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hakim, Kediri Lombok Barat. Setiap memulai pertemuan dengan santri Tahfidz, sang pembina yang di internal ponpes dipanggil Lurah Tahfizd yakni TGH Nawawi Hakim selalu menyelipkan motivasi kepada santri tentang keutamaan orang-orang penghafal Alqur'an di sisi Allah SWT.

 Motivasi yang begitu kuat dari sang Lurah Tahfidz menjadi penyemangat yang luar biasa bagi santri untuk berlomba-lomba menjadi penghafal Alqur'an yang paling cepat  bisa khatam 30 juz.

 Berdiri sejak tahun 1993, lembaga Tahfidz yang menaungi santri untuk menjadi penghafal Alqur'an di Ponpes Nurul Hakim, Kediri ini telah berhasil mencetak puluhan santri penghafal Alqur'an yang khusus membina santri MTs dan Madrasah Aliyah (MA) ini.

Pertemuan setiap sore hari dari pukul 15.30 Wita atau ba’da Ashar hingga pukul 17.30 Wita di Aula Tahfidz yang bangunannya cukup sederhana itu diramaikan oleh 90 orang santri untuk belajar hafalan Alqur'an sekaligus digunakan untuk menyimak sejauh mana peningkatan hafalan dari para santri.  Alunan bacaan ayat-ayat suci Alqur'an dari para santri ini menjadi khas di ruangan yang berukuran kurang lebih 6×10 meter tersebut.

Baca Juga :  PNS Sekretariat DPRD Lobar Penghafal 30 Juz

 Secara bergantian para santri disimak oleh sang Lurah (Pembina program Tahfizd) yang begitu cermat dan penuh kesabaran membimbing dan membina para santri untuk menjadi hafizd Alqur'an mulai dari tajwidnya hingga perbedaan bacaan perhuruf di dalam bacaan ayat Alqur'an.  “Kami selaku pembimbing lebih banyak kepada memberikan motivasi  kepada santri. Untuk cepat hafalannya khatam 30 juz itu kembali  kesungguhan anak itu sendiri,” ungkap TGH Nawawi Hakim kepada  Radar Lombok beberapa waktu lalu.

 Kesungguhan dari santri menjadi kunci utama untuk menjadi seorang hafizd yang membutuhan waktu tidak lama bisa khatam 30 juz. Dengan kesungguhan, para santri bisa memanfaatkan setiap waktunya untuk mengulang setiap ayat per-ayatnya sampai betul-betul fasih hafalannya. Baik itu setelah shalat, sebelum tidur bahkan baru bangun tidur pun dimanfaatkan waktu tersebut untuk mengulangi hafalan setiap perayatnya. “Setiap pengajian di Ponpes selalu diselipkan motivasi keutamaan para penghafal Alqur'an. Alhamdulillah santri tahfidz semangatnya begitu luar biasa dan itu membuat saya sebagai pengasuh sangat terharu dan bangga,” tutur TGH Nawawi.

Selain itu secara rutin setiap tahunnya, santri Tahfidz di Ponpes Nurul Hakim mendapatkan undangan istimewa dari Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia yang berkantor di Jakarta mengikuti lomba tahfidz. Sedikitnya dua orang hafidz Ponpes Nurul Hakim menjadi wakil di Kedutaan Besar Arab Saudi tersebut.

Baca Juga :  Lima Santri Almadani Angkatan Perdana Lulus Hafidz 30 Juz

Salah satu santri yang paling cepat khatam  30 juz Alqur'an dengan membutuhkan waktu selama 1,9 tahun. Lalu Indra Wirantara salah satu santri Tahfidz dari Ponpes yang diasuh TGH Safwan Hakim ini sudah khatam 30 juz Alqur'an disaat duduk di bangku kelas II MTs Ponpes Nurul Hakim. Santri kelahiran Kateng, Lombok Tengah 28 Juli 1998 ini mulai belajar hafalan Alqur'an sejak masuk bangku kelas I MTs Nurul Hakim. “Motivasi dari Ustadz dan banyaknya kakak kelas yang khatam hafal Alqur'an 30 juz menjadi penyemangat saya untuk harus bisa hafal,” kata Lalu Indra Wirantara yang saat ini sudah duduk di bangku kelas I Madrasah Aliyah (MA) Nurul Hakim.

Bagi Lalu Indra setiap waktu luang tidak luput untuk dimanfaatkan belajar menghafal meski itu satu ayat. Jika di pagi hari masuk sekolah seperti biasanya, maka sepulang sekolah begitu selesai shalat Dzuhur kemudian dimanfaatkan untuk mengulangi satu atau dua ayat minimal 10 kali di baca berulang kali. Dengan ketekunannya tersebut hasil membuahkan hasil sebagai santri di Ponpes Nurul Hakim yang paling cepat khatam hafalan Alquran 30 juz. “Satu ayat itu dibaca berulangkali sampai 10 kali dan alhamdulillah bisa cepat hafal 30 juz Alquran,” kenangnya.(*)

Komentar Anda