MATARAM-Pembahasan tempat baru sementara untuk para PKL yang ada di Jalan Udayana depan kantor Imigrasi Mataram belum ada titik temu antara Pemerintah Provinsi NTB, Event Organizer (EO) MTQ dan Pemkot Mataram.
Hasil pertemuan kemarin belum menghasilkan kesepakatan sehingga diserahkan kepada penanggung jawab lokasi pameran MTQ yang direncanakan menjadi tempat relokasi PKL.
Kordinator pameran MTQ Nasional ke-26, Husni Fahri mengatakan, tempat PKL akan dibahas kembali bersama Pemkot.” Besok kami rapatkan lagi dengan EO dan Pemkot Mataram,” ungkap Husni kepada Radar Lombok kemarin.
Dari hasil pertemuan yang sudah dilaksanakan di Pemprov, memang ada rencana PKL ini akan dipindah ke sebelah barat tepatnya di lahan yang akan dijadikan sebagai tempat pameran. Tapi karena akan dipakai sebagai tempat pameran, EO tidak memperkenankannya. ” Ini masih akan dibahas kembali dalam pertemuan besok,” ungkapnya.
Di satu sisi Pemkot sudah sejak lama menanti sikap Pemprov NTB agar mau meminjamkan lahan sebagai lokasi sementara para PKL.
Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana menegaskan, puluhan PKL sudah siap direlokasi. Mereka menunggu kebijakan Pemkot.” Mereka sudah siap dipindah, tetapi kita belum dapat tempatnya,” ungkap Mohan.
Mohan mengakui dengan semakin dekatnya waktu pelaksanaan MTQ Nasional, Pemkot kewalahan menentukan dimana lokasi sementara untuk para PKL. “ ini sementara saja, setelah MTQ terserah,” tegasnya.
Untuk relokasi, Pemkot sudah menyiapkan desain unik dan sesuai denga estetika MTQ. Makanya Pemkot meminta diberikan lahan kosong, agar nanti bisa diatur dengan rapi. Karena itulah Pemkot meminta kepastian dari Pemprov soal lahan.
Untuk saat ini dibutuhkan kepastian karena harus menyiapkan waktu dan administrasi untuk proses relokasi, termasuk harus mengadakan tender agar bisa segera dipersiapkan. Setelah acara ini selesai PKL akan dipindahka lagi jika tidak diinginkan menetap.
Pantauan koran ini, beberapa lapak PKL tepatnya di Jalan Mahoni samping kantor Imigrasi Mataram sudah kosong ditinggalkan pemiliknya. Sebagian lagi masih tetap berjualan sambil menunggu relokasi.(ami)
