Puluhan PS Kafe Tuak Dites HIV/AIDS

RUTIN : Pemeriksaan HIV/AIDS rutin dilakukan kawasan kelurahan Cakranegara Utara bersama Puskesmas Karang Taliwang. (SUDIRMAN/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Puluhan patner song (PS) di cafe-cafe tuak wilayah Kelurahan Cakranegara Utara diperiksa secara rutin untuk mendeteksi kemungkinan mereka terjangkit human immunodeficiency virus and acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS). Petugas dari Puskesmas Karang Taliwang dan Kelurahan Cakranegara Utara juga mengecek satu-satu PS untuk mendeteksi kemungkinan mereka juga terjangkit penyakit kelamin lainnya, seperti raja singa atau sifilis.

Kasi Pemerintahan Kelurahan Cakranegara Utara, Lalu Heru Nuryadin mengatakan, tes kesehatan untuk warga yang bekerja di kafe seputaran jalan Rambutan ini bersama tim pengecekan. Terdiri dari Yayasan Insert, Kepala Puskesmas Karang Taliwang, dan tim Laboratorium dan programmer HIV. ‘’Ada 20 orang sampel yang dicek dengan alat testpack HIV dan sifilis. Hasilnya semua negatif dan bebas HIV AIDS,’’ kata Lalu Heru Nuryadin kepada Radar Lombok, Rabu (25/10).

Kegiatan tes rutin HIV/AIDS dan sifilis ini rutin dilakukan Puskesmas Karang Taliwang bersama dengan Insert, minimal tiga bulan sekali. Dari beberapa hasil yang telah dilakukan, tidak ditemukan sampel dengan hasil seluruhnya negatif atau dengan kata lain semua terbebas dari HIV/AIDS.

Baca Juga :  Pansel Uji Orisinalitas Makalah Peserta Lelang Jabatan

Lalu Heru menambahkan, kegiatan ini sebagai dukungan pencegahan penyebaran virus HIV/AIDS. Terutama dengan langsung ke tempat-tempat hiburan malam yang enggan datang ke puskesmas untuk periksa apakah ada virus HIV di tubuhnya. ‘’Untuk data pribadi, betul- betul dijaga kerahasiannya,’’ tandas Lalu Heru.

Selain diberikan pembinaan secara medis, para pekerja kafe ini juga sangat rentan terjangkit penyakit HIV/AIDS, sehingga perlu diberikan edukasi sejak dini. Data komulatif penderita HIV-AIDS menunjukkan ada 175 orang telah meninggal dunia akibat terserang penyakit ini. Dalam dua tahun terakhir ini, kasus HIV-AIDS pada remaja sangat tinggi. Pencegahan perlu dilakukan secara komprehensif sampai tingkat dasa wisma.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Mataram, dr Margaretha Chepas menjelaskan, data kasus HIV-AIDS secara komulatif mulai tahun 2001-2022 di Kota Mataram mencapai 630 kasus. Terdiri dari 321 orang penderita HIV dan 309 orang penderita AIDS, dan penderita yang meninggal mencapai 175 orang.

Baca Juga :  Mataram Masuk Daftar Kota Layak Huni Tertinggi di Indonesia

Tetapi yang harus menjadi perhatian adalah kasus HIV-AIDS pada remaja yang ditemukan pada tahun 2020-2022 relatif tinggi. Anak yang berumur 15-19 tahun tercatat kasus HIV 13 orang dan AIDS 6 orang, sedangkan usia 20-24 tahun berjumlah 45 kasus terdiri dari HIV  30 dan AIDS 15 kasus.

Untuk tahun 2023, ada enam kelurahan menjadi role model pencegahan HIV-AIDS di Kota Mataram yakni, Kelurahan Babakan, Kekalik Jaya, Karang Baru, Mataram Timur, Karang Taliwang, Pejarakan Karya. Di tahun 2023, Kelurahan Dasan Agung meminta menjadi bagian role model pencegahan HIV-AIDS secara komprehensif. ‘’Semua perangkat pemerintah harus bergerak untuk melakukan pencegahan secara bersama-sama,’’ ajak Margaretha. (dir)

Komentar Anda