Pansel Uji Orisinalitas Makalah Peserta Lelang Jabatan

UJI MAKALAH: Seleksi dua jabatan Kepala OPD di lingkup Pemkot Mataram, kini telah memasuki tahap uji makalah dan wawancara. (ALI/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Tahapan seleksi lelang jabatan dua kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Mataram terus berlanjut. Saat ini memasuki tahapan uji makalah dan wawancara. Salah satu yang diuji dan didalami tim panitia seleksi (Pansel), adalah orinisinalitas atau keaslian makalah yang dibuat peserta. Makalah yang disajikan bukan plagiat  atau dibuatkan orang lain.

“Kita berharap makalahnya itu original. Berarti kalau dia original. Dia (peserta) tahu persis, 5 menit itu waktu yang cukup untuk presentasi secara umum. Itu kalau memang tulisannya original,” ujar Ketua Tim Pansel, Dr H Effendi Eko Saswito di Mataram, kemarin (25/7).

Melalui uji makalah yang dilanjutkan dengan pendalaman dan wawancara. Pansel dipastikan bisa mengetahui keaslian makalah yang dibuat peserta. Pansel pun bisa menilai makalahnya dibuatkan orang lain atau tidak. “Otomatis kan bisa kita lihat cara dia menyampaikan. Itu bisa kelihatan apakah dia menguasai atau tidak di situ. Setelahnya kita dalami dan wawancara,” katanya.

Orisinalitas ini menurut tim pansel sangat krusial. Konsekuensi harus diterima peserta jika makalahnya tidak original. Yakni bobot nilai yang diberikan pansel tentunya menjadi pertimbangan. “Nanti kan akan keliatan. Kita juga punya bobot nilai di sana,” ungkapnya.

Baca Juga :  Usai Penilaian Adipura, Sampah Menumpuk Lagi

Untuk diketahui, uji makalah dan wawancara dilaksanakan dua hari. DI hari pertama untuk wawancara tujuh peserta pelamar Dinas Pendidikan. Kemudian di hari berikutnya untuk empat pelamar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB).

Setiap peserta punya waktu lima menit untuk presentasi makalah. Lalu 30 menit untuk pendalaman oleh tim pansel. “Secara keselurahan, jumlah peserta itu 11 orang. Tapi ada peserta yang melamar untuk dua jabatan,” jelasnya.

Tentang gambaran hasil uji makalah dan wawancara di hari pertama. Eko mengaku belum bisa memberikan jawaban rinci. “Karena masih berlangsung. Nanti saya berikan jawaban. Kan ini baru beberapa orang yang sudah wawancaram,” terangnya.

Pansel meminta peserta harus menyampaikan program ke depan dalam mengelola SKPD. Pelayanan terbaik kepada masyarakat juga harus dijanjikan. “Peserta ini sudah mendaftar dan memenuhi syarat. Harapan kami dalam mengikuti sesi ini harus mampu menunjukkan kemampuannya. Sekaligus tawaran terbaik apa untuk Kota Mataram dalam mengelola SKPD. Terutama dalam rangka mendukung visi misi harum,” jelas Eko.

Baca Juga :  Astra Gandeng Unram Rintis Digitalisasi Manggis Lingsar

Sejumlah peserta cukup rileks dan santai mengikuti uji makalah dan wawancara. Selain karena sudah memiliki pengalaman ikut seleksi. Peserta sudah mempersiapkan materi di makalah yang di uji lima panelis tim pansel.

“Kita kan sudah punya pengalaman. Makalahnya juga kita persiapkan sesuai dengan posisi yang kita lamar. Di Dinas Pendidikan saya menawarkan re-engineering mencakup keseluruhan. Seperti sarana persekolahan. Kita juga menseting ulang kembali apa sebenarnya yang perlu kita benahi dan tinggalkan. Secara pribadi saya ingin setiap sekolah tidak ada lagi sekolah yang tidak ada siswanya atau kelebihan siswa. Perlu juga pemetaan sekolah kaitannya dengan jumlah penduduk di sana,” katanya.

Sedangkan Anggota Fraksi Demokrat, Shinta Primasari mengatakan bahwa penempatan pejabat eselon II tentu harus disesuaikan dengan kemampuan. “Penempatan pejabat harus betul-betul memahami program yang digagas kepala daerah. Karena dukungan dari masing-masing OPD akan sangat menentukan ke depannya. Kita harapkan penempatan sesuai dengan disiplin ilmu dan kemampuan,” katanya. (gal/dir)

Komentar Anda