Program “Lotim Berkembang” Mulai Sasar UMKM

RAPAT : Wakil Bupati Lombok Timur, H. Rumaksi memimpin rapat optimalisasi program “Lotim Berkembang”. Saat ini program akan menyasar UMKM. (IST FOR RADAR LOMBOK)

SELONG – Pemkab Lombok Timur melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) mengklaim berhasil memberantas rentenir melalui Kredit Tanpa Bunga (Lotim Berkembang). Keberhasilan ini memacu Pemda memperluas target program tersebut.”Sebelumnya kita hanya menyasar kelompok peternak sapi. Lotim Berkembang di tahun 2022 ini akan menyasar pula UMKM melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB),” ungkap Wakil Bupati Lombok Timur, H. Rumaksi, Jumat (8/4).

Dalam rapat optimalisasi pelaksanaan program “Lotim Berkembang” Kamis (7/4) lalu, disebutkan bahwa program ini menjadi salah satu perwujudan tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat. Terutama masyarakat yang belum memiliki akses ke lembaga keuangan.

KUB sejauh ini dinilai merupakan kelompok yang belum banyak mendapat sentuhan. Rumaksi mengaku prihatin terhadap keluarga miskin yang sudah membuka usaha namun tidak memiliki modal. “ Kita prihatin dengan keluarga miskin yang membuka usaha tanpa modal,” katanya.

Baca Juga :  Petahana Banyak yang Tumbang

Adapun skema yang diberlakukan terhadap UMKM nantinya tidak akan jauh berbeda dengan yang berlaku pada peternak. Pemda tetap akan menanggung bunga kredit di bank penyalur. Khusus bagi UMKM telah disediakan dana senilai Rp 1 miliar. Hanya saja Wabup meminta agar UMKM diberi kelonggaran untuk tidak melakukan penyetoran setiap bulan, melainkan tiga atau empat kali dalam setahun.

Selain perluasan sasaran, “Lotim Berkembang” juga ditargetkan memperluas lembaga keuangan yang atau perbankan yang menjadi penyalur. Bila sebelumnya hanya BRI dan BNI, untuk UMKM ini diharapkan dapat melibatkan pula lembaga perbankan lain termasuk perbankan syariah.

Baca Juga :  APHT Paokmotong akan Serap Ribuan Pekerja

Sementara itu, Kepala OJK Provinsi NTB, Rico Rinaldi, tetap mendukung perluasan program Lotim Berkembang dan meyakinkan sejumlah lembaga keuangan yang beroperasi di Lombok Timur untuk turut mendukung upaya tersebut. Diakuinya terdapat risiko akan tetapi hal tersebut sudah disadari dan berupaya diminimalisir.

“Lotim Berkembang” yang diluncurkan September tahun 2020 tersebut sejauh ini berhasil menyasar 5.189 orang dan menyerap dana sebesar Rp 77 miliar. Jumlah tersebut mencakup 817 kelompok. Dari bantuan tersebut hewan yang mati sebanyak 15 ekor.”Yang dipotong paksa karena sakit sebanyak 40 ekor, potong paksa karena kecelakaan sebanyak 8 ekor, dan hilang sebanyak 3 ekor sapi,” tutupnya.(rie)

Komentar Anda