Program Akta Kelahiran Online Sepi Peminat

Akta Kelahiran Online
LAUNCING: Program SIAP-PAK dan PATAS-AK untuk pembuatan akta kelahiran yang diluncurkan beberapa waktu lalu. (M HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Program Aplikasi Watshap untuk Pelayanan Akta Kelahiran (SIAP-PAK) dan Pelayanan Tanpa Kertas-Akta Kelahiran (PATAS-AK) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Lombok Tengah, belum bisa berjalan dengan baik.

Menurut Kepala Dinas Dukcapil Lombok Tengah, Baiq Anita Nindiana, program itu belum terlalu populer di tengah masyarakat. Meski sudah lama diluncurkan tapi belum banyak masyarakat yang menggunakan program itu. “Program ini belum banyak diminati warga,’’ kata Baiq Anita, Sabtu (20/7).

Padahal, lanjutnya, program ini diluncurkan dengan tujuan agar masyarakat tidak perlu lagi mengantre di kantor dinas untuk membuat akta kelahiran. Masyarakat bisa membuat akta dari rumah hanya dengan mendaftar melalui program itu. Mereka bisa membuat akta kelahiran hanya melalui aplikasi watshapp handphone. Karena dinas sudah mempersiapkan nomor untuk masyarakat mengirim persyaratan. Masyarakat harus mempersiapkan surat kelahiran dari dokter, nama dan identitas saksi kelahiran, kartu keluarga pemohon sebagai kepala keluarga, KTP orang tua dan kutipan akta nikah orang tua. “Semua persyaratan itu harus di-upload dan persyaratan yang diunggah harus merupakan dokumen asli. Makanya memang banyak masyarakat yang lebih memilih secara manual, tapi kita akan terus melakukan sosialisasi untuk memberikan edukasi terkait kemudahan menggunakan sistem ini,” terangnya.

Baiq Anita mengaku, instansinya baru mencatat sekitar 50 orang yang sudah membuat akta kelahiran menggunaakan sistem online ini. Meski kesadaran masyarakat membuat akta kelahiran tinggi, tapi kasadaran untuk memahami aplikasi ini masih kurang. Untuk tingkat partisipasi masyarakat membuat akta kelahiran sudah mencapai 82 persen anak. Jumlah ini tinggal selangkah lagi akan memenuhi kuota target pemerintah pusat 85 persen. ‘’Dari persentase itu berarti ada 254.122 orang anak yang sudah memiliki akta kelahiran dari 307.801 orang anak di daerah itu, atau 82,56 persen. Sementara yang belum memiliki akta kelahiran tinggal sekitar 53.679 orang. Itupun ada beberapa yang masih dalam proses pencetakan,’’ bebernya.

Baiq Anita juga mengaku soal belum tercapainya target ini. Mulai dari stigma masyarakat yang masih menganggap pelayanan itu rumit. Padahal dinas sangat mempermudah pelayanan ini. “Kalau data akta kelahiran sudah lengkap, maka tinggal dicetak saja. Tapi kemungkinan masyarakat merasa malas mengisi formulir itu, makanya kita dari dinas terus memberikan edukasi betapa pentingnya kepemilikan akta kelahiran ini,’’ tandasnya.

Ditambahkan Anita, pihaknya juga akan bekerja sama dengan puskesmas dan rumah sakit untuk mendata secara langsung orang yang melahirkan di tempat itu. Dengan demikian, secara langsung anak yang dilahirkan tersebut bisa mendapatkan akta kelahiran. “Kerja sama ini mulai kita susun dan dalam waktu dekat semoga bisa terlaksana. Agar setiap yang lahir di puskesmas dan rumah sakit bisa langsung mendapatkan akta kelahiran,” pungkasnya. (met)

Komentar Anda