Ponpes AL-Muslimun NW Tegal Tampung Anak Pengungsi Gunung Agung

Ponpes AL-Muslimun NW Tegal Tampung Anak Pengungsi Gunung Agung
PENGUNGSI : Aris Tamim Abdul Aziz dan Baiq Dinda Hairunnisa tengah belajar di ruang kelas Ponpes Al-Muslimun NW Tegal Desa Meninting Kecamatan Batulayar, Selasa (3/10). Keduanya adalah anak pengungsi asal Karangasem Bali. (IST FOR RADAR LOMBOK)

GIRI MENANG-Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muslimun NW Tegal Desa Meninting Kecamatan Bataulayar menerima anak-anak pengungsi erupsi Gunung Agung Bali untuk bersekolah sementara.

Ketua Yayasan Ponpes Al-Muslimun NW Tegal, Afgan Kusuma Negara mengatakan, ada lima anak pengungsi yang diantar orang tuanya ke Ponpes untuk bersekolah. Kelima anak tersebut berasal dari lima KK yang berbeda, dan seluruhnya berasal dari Desa Ujung Desa Islam Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem Bali. “Semuanya saat ini tinggal di rumah keluarganya masing-masing di Dusun Pelempat Desa Meninting. Ada satu yang di Dusun Melase Desa Batulayar Barat,” ungkapnya, Selasa (3/10).

Mereka adalah Baiq Nanda Annisa Fitri (kelas X MAN Karangasem), Indah Dian Lestari (kelas IV MI Nurul Ihsan Karangasem, Aris Tamim Abdul Aziz (kelas III SD 8 Karangasem), Baiq Dinda Hairunnisa (kelas III MI Nurul Ihsan) dan Elda Kurniati (kelas VIII MTs At-Takwim Karangasem. “ Masing-masing kita terima sesuai kelasnya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pengungsi Gunung Agung Gunakan Perahu Seberangi Selat Lombok

Dikatakan Afgan, anak-anak pengungsi ini membawa surat rekomendasi dari Kantor Kementerian Agama di daerahnya masing-masing yang menjelaskan bahwa di sekolah asal tengah dilanda bencana erupsi. “ Tetapi meskipun surat itu juga tidak ada, kita tetap akan menerima. Kita percaya bahwa mereka adalah anak-anak pengungsi. Kita terima tanpa mereka dibebankan satu biaya apapun,” jelas Kasubag Humas dan Analisa Kebijakan Publik pada Bagian Humas dan Protokoler Setda Lobar ini.

Lama anak pengungsi ini akan sekolah di Ponpes Al-Muslimun NW Tegal belum diketahui, karena bencana tentu tidak bisa diprediksi kapan akan berakhir. “Yang penting anak-anak ini bisa sekolah dulu. Yang namanya bencana kita tidak tahu sampai kapan,” jelasnya.

Baca Juga :  Wali Kota Mataram Bakal Buatkan Pengungsi Huntara

Anak-anak yang sekolah ini sendiri sejauh ini bisa menyesuaikan dengan baik pelajaran yang diberikan guru dengan menerapkan kurikulum 2013. Bila perlu nanti diberikan les jika memang anak-anak tersebut ketinggalan pelajaran setelah lama tidak sekolah. Nantinya apabila anak-anak itu sudah tidak lagi bersekolah sementara di Ponpes Al-Muslimun NW Tegal, maka nanti akan dibuatkan semacam daftar nilai sebagai rujukan di sekolah asal mereka. “Kita tidak ingin gara-gara mengungsi kemudian anak-anak ini tidak bersekolah,” tandasnya.(zul)

Komentar Anda