Perkosa Ustazah, Pimpinan TPQ Diburu Polisi

Iptu Nicolas Oesman (Dok/Radar Lombok)

SELONG – Kasus dugaan pemerkosaan  yang dilakukan pimpinan TPQ, MY, warga Desa warga Suye Dusun Lingkok Kolo Desa Suwangi Kecamatan Sakra terhadap seorang ustazah inisial IA  masih sedang didalami oleh Polres Lombok Timur. Polisi mengumupulkan barang bukti dan keterangan saksi- saksi. Selain melakukan pendalaman, Polres Lombok Timur saat ini juga sedang memburu pelaku. Setelah perbuatan bejatnya dilaporkan ke polisi, pelaku melarikan diri. Polres Lombok Timur meminta pelaku menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.” Terduga pelaku masih belum diketahui keberadaannya. Yang bersangkutan masih dalam proses pencarian,” kata Kasi Humas Polres Lombok Timur IPTU Nicolas Oesman kemarin.

Pelaku memang sengaja menghilangkan diri untuk mengindar dari dati jeratan hukum. Namun apa yang dilakukannya itu tak membuat kasus yang membelitnya itu akan berakhir begitu saja. Pihak kepolisian akan terus berupaya maksimal untuk mencari keberadaannya.” Proses penanganan kasus ini, kita telah meminta keterangan  sejumlah saksi. Termasuk melakukan visum terhadap korban di RSUD dr. Raden Soedjono Selong. Dan sekarang kita masih menunggu hasil visum,” tutupnya.

Baca Juga :  Ratusan PTT SMA/SMK/SLB Tuntut SK Gubernur dan Formasi PPPK

Kronologis kejadian bermula ketika pelaku memesan obat kuat ke korban. Seketika korban datang  membawa obat yang telah dipesan. Disanalah niat jahat pelaku muncul untuk menyetubuhi korban.  Pelaku memaksa korban untuk bersetubuh. Korban yang tak berdaya sempat berupaya melawan dan meronta. Hingga kemudian korban akhirnya berhasil disetubuhi.”Laporannya memang telah masuk. Kasus dugaan pemerkosaan pengurus TPQ ini saat ini sedang ditangani PPA Polres Lombok Timur,” kata Kasi Humas Polres Lombok Timur IPTU Nicolas Oesman sehari sebelumnya.

Berdasarkan keterangan para saksi termasuk korban, kejadian berawal ketika pelaku memesan obat kuat ke korban. Korban pun akhirnya mengantarkan pesanan tersebut ke lokasi yang dituju. Sampai di sana, pelaku sudah menunggu.  Pelaku meminta korban masuk ke dalam rumah. Korban yang sama sekali tak mengira niat jahat pelaku ini bergegas masuk ke dalam ruko. Seketika pelaku menarik tangan dan memeluk korban dari belakang. “Korban akhirnya pulang dengan kondisi menangis. Bahkan korban juga sampai terjatuh dari motor karena trauma berat dengan apa yang dialaminya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kuota Penonton MotoGP Dikurangi Menjadi 60 Ribu Orang

Dalam perjalanan pelaku sempat menghubungi korban meminta supaya perbuatannya itu tidak diceritakan orang lain. Pelaku menjanjikan uang ke korban supaya masalah ini diselesaikan secara damai dan tidak perlu diperpanjang. “ Pelaku mengaku khilaf, namun korban menolak keinginan pelaku untuk tidak memperpanjang masalah ini. Korban memberitahukan akan melaporkan kasus ini ke aparat penegak hukum,” bebernya.(lie)

Komentar Anda