SELONG – Aktivitas pendakian Gunung Rinjani dibuka mulai hari ini.Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) selaku pengelola telah menentukan pendakian akan membuka pendakian setelah cukup lama ditutup setelah terjadi bencana gempa tahun 2018 dan 2019. Jalur pendakian rusak akibat gempa. Pendakian sempat dibuka tapi ditutup kembali terlebih setelah terjadi pandemi Covid 19.”Tanggal 22 Agustus mulai dibuka,” kata kepala Balai TNGR NTB, Dedi Asriady.
Di tahap awal, pendakian akan dibuka melalui empat pintu pendakian yaitu jalur Sembalun dan Timbah Nuh Lombok Timur , Senaru KLU, dan Aikberik Lombok Tengah. Sedangkan beberapa jalur lainnya kemungkinan akan menyusul di tahap berikutnya. Dibukanya kembali pendakian ini menindaklanjuti surat Direktur Jenderal KSDA Kementerian LHK nomor S.600/KSDAE/PJLHK/KSA.3/7/2020 tertanggal 29 Juli 2020.
Untuk pendakian tahap pertama ini dalam surat itu juga diatur berkaitan dengan pembatasan jumlah pengunjung. Dalam arti jumlah pendaki dibatasi maksimal 30 persen dari kuota sebelumnya. Dimana, dari empat jalur pendakian tersebut untuk jalur pendakian Sembalun maksimal 30 orang pengunjung dalam sehari, jalur Senaru maksimal 54 pengunjung, jalur Aik Berik maksimal 30 pengunjung dan jalur Timbanuh maksimal 30 pengunjung dalam sehari.”Aktivitas pendakian ke Rinjani ini dilakukan dengan paket 2 hari 1 malam,” ungkapnya.
Sebelum melakukan pendakian, pengunjung diharuskan memesan tiket atau mendaftar secara online melalui e- Rinjani. TNGR juga memberlakukan aturan ketat terutama dalam penerapan protokol Covid-19. Mulai dari pintu masuk, ketika berada di lokasi wisata, maupun ketika akan keluar kembali. “Para wisatawan kita wajibkan menggunakan masker, menjaga jarak. Sementara yang dari luar NTB diwajibkan membawa surat keterangan bebas Covid-19,” jelas Dedi.
Selain ke Rinjani, Balai TNGR juga telah lebih dulu membuka delapan destinasi wisata non pendakian yang ada di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Diantaranya Otak Kokok Joben, Telaga Biru, Air Terjun Jeruk Manis, Gunung Kukus, Air Terjun Mayung Polak di Timbanuh, Sebau, dan Air Terjun Mangku Sakti. Dari delapan destinasi wisata non pendakian, jumlah pengunjung juga dibatasi.(lie)
