Pemkab Sidak Peredaran Garam Non Iodium

SIDAK: Tim Gabungan Pemkab Lotim ketika hendak berangkat untuk melakukan Sidak terkait keberadaan garan non iodium di sejumlah tempat di Lotim, kemarin (7/11) (GAZALIE/RADAR LOMBOK)

SELONG—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur (Lotim) kini mulai gencar melakukan inspeksi mendadak (Sidak) terkait keberadaan garam non iodium. Seperti Sidak yang dilakukan Senin kemarin (7/11), dengan melibatkan sejumlah instansi terkait, mulai dari Sat Pol PP, Kepolisian, Bappeda, ESDM Perindag, dan Dinas Kesehatan.

Sidak sendiri dilakukan selama empat hari, dimulai sejak kemarin, dan akan berakhir pada Kamis mendatang. Dalam Sidak itu, tim mendatangi sejumlah lokasi seperti pasar, distributor, termasuk perusahaan yang memproduksi garam itu sendiri. “Kita mendatangi Pasar Labuan Lombok, Suela,” kata Kasi Opstib Pol PP Lotim, Lalu Abdullah Purwadi.

Dari dua lokasi pasar yang didatangi, tim ini mengecek sejumlah garam yang diperjual belikan. Untuk menentukan apakah garam itu beriodium atau tidak, mereka langsung menguji ditempat itu juga. Hasilnya, ditemukan sekitar dua karum garam yang dijual para pedagang tidak mengandung iodium. “Diuji ditempat, dua karung kita amankan dari pedagang ,” lanjutnya.

Baca Juga :  Penjualan Rumah Non Subsidi Kurang Diminati

Para pedagang yang menjual garam di pasar ini lanjutnya, hanya sebatas menjadi korban saja. Sejumlah garam yang dijual di pasar itu sebagian besar didatangkan dari wilayah Bima. Bahkan beberapa waktu lalu, mereka juga berhasil mengamankan puluhan ton garam non iodium yang diselundupkan dari Bima. “Menurut pengakuan mereka, sebagian besar garam-garam itu didatangkan dari Bima,” sebutnya.

Selain dari Bima, keberadaan usaha garam ini juga cukup banyak di wilayah Lotim. Baik itu distributor maupun perusahaan yang memproduksi. Untuk itu, Sidak berikutnya mereka akan mendatangi sejumlah distributor dan perusahaan garam di sejumlah tempat di Lotim. Karena tak dipungkiri, perusahaan garam di Lotim, kemungkinan besar juga banyak memperjual belikan garam non iodium. “Karena garam ini tidak hanya untuk dikonsumsi, tapi juga untuk ternak. Kalau garam non iodium ini mereka jual lebih murah,” terangnya.

Baca Juga :  Tingkatkan Kualitas, Petani Garam Butuh Sentuhan Teknologi

Selain mengawasi peredaran garam non iodium di wilayah Lotim, mereka juga akan lebih memperketat pengawasan keberadaan garam non iodium yang diselundupkan dari luar Pulau Lombok, salah satunya Bima. Untuk itu, mereka tetap melakukan koordinasi dengan petugas kepolisian di Pelabuhan Kayangan. “Kalau ditemukan, akan langsung diamankan. Petugas di Pelabuhan Kayangan akan langsung koordinasi dengan kita,” tutup Purwadi. (lie)

Komentar Anda