Pemdes Sengkerang Siap Voting Pembangunan SMK

PRAYA-Kepala Desa Sengkerang Kecamatan Praya Timur, Muhammad Ibnuzir menyambut baik usulan Komisi IV DPRD Lombok Tengah, untuk dilakukan voting persetujuan rencana pembangunan SMKN 1 Pratim di desanya.  “Jika dewan kita ingin menerapkan sistem voting, saya selaku Kepala Desa Sengkerang siap,” tegasnya, kemarin (24/5).

Menurutnya, dari sekian ribu penduduknya sangat senang jika desa itu dijadikan lokasi pembangunan SMK. Untuk itu, jika jalan voting atau pemilihan yang akan diterapkan untuk mengukur tingkat persetujuan masyarakat dibangunkan sekolah, pihaknya sangat setuju. “Biar saya yang di depan untuk menyampaikan pembangunan sekolah ini. Saya yakin pasti lebih banyak yang setuju dari pada tidak,” sebutnya.

Ditambahkan Ibnuzir, ada beberapa alasan yang membuat masyarakat senang dibangun sekolah kejuruan. Diantaranya dengan adanya sekolah kejuruan, pertumbuhan ekonominya bisa semakin maju. Sebab akan datang orang dari luar desa untuk menuntut ilmu. Selain itu masyarakat bisa membangunkan kos dan yang lainnya. “Intinya masyarakat sudah menerima dan ini akan berdampak terhadap pertumbuhan prekonomian,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pembangunan Kantor Bupati Lombok Utara Tunggu Master Plan

Tak hanya itu, sambung dia, adanya SMK ini tidak berpengaruh terhadap madrasah yang sudah ada. Karena kurikulum yang dipakai oleh madrasah dengan sekolah kejuruan jauh beda. Sehingga tidak ada alasan masyarakat untuk menahan keinginan pemerintah membangunkan sekolah kejuruan. “Kurikulum yang dipakai oleh sekolah kejuruan dengan madrasah jauh, jadi tetap mereka mendukung,” ujarnya.

Ditambahkan, ketika nanti ada siswa yng ingin mendalami ilmu agama, maka mereka akan memilih madrasah. Sedangkan di sisi lain, ketika siswa ingin berkonsentrasi terhadap ilmu kejuruan, maka mereka akan memilih SMK. ”Jadi di sinilah ada pilihan mereka,” cetusnya.

Baca Juga :  Pembangunan PLTN Tuai Pro Kontra

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpoa) Lombok Tengah, HL Idham Khalid yang dikonfirmasi mengungkapkan, sistem voting itu sebenarnya tidak mesti dilakukan. Namun, jika masyarakat menginginkan itu, pihaknya mempersilahkan. Karena baik dilakukan pemilihan atau jajak pendapat, tetap pembangunan SMK di Desa Sengkerang dilakukan. “Mau jajak pendapat atau tidak, tetap pembangunan SMK dilakukan, dan saya yakin lebih banyak yang akan menerima,” yakinnya.

Ditegaskan Idham, persetujuan persetujuan masyarakat ataukah izin pembangunan dari bupati sebenarnya semuanya sudah klir.  Sehingga tidak ada jalan pembangunan sekolah kejuruan ini gagal dibangun, melainkan harus. “Persetujuan dari bupati tinggal menunggu hari saja, dan sekolah kejuruan ini adalah kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (cr-ap)

Komentar Anda