Pasokan Minim, Harga Cabe Rawit Meroket

Bawang Merah Bima Murah

Pasokan Minim, Harga Cabe Rawit Meroket
PEDAGANG CABE: Salah seorang pedagang cabe rawit di Pasar Induk Mandalika sedang menunggu para pembeli. (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Harga cabe rawit beberapa hari belakangan ini terus meroket. Bahkan hingga Senin kemarin (26/2), harga jual cabe rawit sudah tembus diangka Rp 75 ribu/kilogram (kg). Itu baru harga jual di tingkat pedagang pasar Mandalika, Bertais, Kota Mataram yang merupakan pasar induk di NTB. Artinya, harga jual di tingkat konsumen ibu rumah tangga dapat dipastikan diatas Rp 80 ribu/kg.

Minimnya pasokan dari petani yang panen cabe rawit berdampak besar terhadap lonjakan harga cabe di pasar. Alhasil, konsumen para ibu rumah tangga, terpaksa harus mengirit penggunaan cabe untuk kebutuhan bumbu-bumbu dapur mereka.

Salah seorang pedagang cabe rawit di Pasar Induk Mandalika, Nuraini, dari Gegelang, Lombok Barat ini mengakui jika harga cabe sekarang ini sudah naik cukup tinggi. Hal tersebut terjadi, diakui Nuraini, karena pasokan dari beberapa daerah di Pulau Lombok sudah mulai menurun. “Beberapa minggu ini harga terus naik, karena pasokan kurang,” tutur Nuraini.

Hal senada juga disampaikan H Fahrudin, pedagang di pasar Mandalika, asal Lombok Timur. menurut Fahruddin kenaikan harga cabai ini lebih disebabkan pasokan dari para petani mengalami kekurangan. Dampaknya, harga jual juga cukup tinggi, sehingga harga beli konsumen juga pasti akan ikut naik. “Kenaikan harga cabe merah terus naik. Minggu kemarin harganya masih dikisaran Rp60 ribu/kg sekarang sudah naik menjadi Rp75 ribu/kg,” sebutnya.

Baca Juga :  Kejati Minta Klarifikasi Kabid Pertanian

Sementara itu, Kepala Pasar Induk Mandalika, H Ismail membenarkan adanya kenaikan harga cabe rawit yang cukup drastis hingga sekarang ini. Cabe rawit yang dijual di Pasar Mandalika sebagian besar didatangkan dari Kabupaten Lombok Timur dan ada juga cabe rawit yang berasal dari Pulau Jawa. “Cabe rawit di Pasar Mandalika, dominasi dari petani di Lombok Timur dan Pulau Jawa,” jelasnya.

Lebih lanjut Ismail mengatakan, pasokan cabe dari Kabupaten Lombok Timur ke Pasar Mandalika, Bertais rata-rata perharinya itu lebih dari 500 kg. sementara itu pasokan cabe rawit yang berasal dari Pulau Jawa rata-rata setiap harinya itu sebanyak 2 truk puso.

Hanya saja, kata Ismail, harga jual cabe rawit antara yang lokal asal Lombok Timur dengan cabe asal Pulau Jawa terdapat harga jual yang berbeda. Harga jual cabe lokal lebih mahal, dibandingkan dengan harga cabe asal Pulau Jawa. Untuk harga cabe asal Pulau Jawa yang dipasok ke Pasar Mandalika itu rata-rata harganya Rp59 ribu/kg.

Baca Juga :  Waduh, Cabe Melambung Lagi

Kemudian harga cabe lokal Lombok, justru lebih mahal diatas Rp75 ribu/kg. Perbedaan antara cabe Lokal dengan cabe asal Pulau Jawa adalah, kalau cabe asal Lombok lebih besar dan rasanya lebih pedas, sementara cabe asal Pulau Jawa, lebih kecil dan rasanya kurang pedas. “Ada juga pedagang yang menjual campuran, cabe hijau dan merah dengan harga Rp 45 ribu/kg hingga Rp50 ribu/kg,” sebut Ismail.

Ismail menambahkan, selain harga cabe yang melonjak tinggi, harga bawang putih lokal juga terjadi kenaikan. Sekarang ini harga bawang putih lokal diatas Rp80 ribu/kg. Sementara itu harga bawang putih ex impor mencapai Rp28 ribu/kg.

Yang cukup menyedihkan harga jual komoditas agro dalam daerah NTB, bawang merah Bima. Dimana sekarang ini harga jual bawang merah dari Bima di Pasar Mandalika hanya sebesar Rp17 ribu/kg saja. “Bawang merah Bima relatif murah di angka Rp17 ribu/kg,” pungkasnya. (luk)

Komentar Anda