Operator “Call Center 112” Kota Mataram Sering Terima Info Palsu

Operator “Call Center 112” Kota Mataram Sering Terima Info Palsu
PUSAT ADUAN : Operator Call Center 112 Mataram mengaku kerap dikibuli penelpon. (Sudir/Radar Lombok)

MATARAM-Layanan call center 112 Kota Mataram belum berjalan optimal. Justru operator mengeluhkan sering menerima aduan palsu dari penelpon.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram HL. Junaidi meninjau langsung pusat layanan pengaduan warga ini. Beberapa kendala saat ini seperti kerap mati listik dan gangguan sinyal membuat pusat aduan informasi tersebut masih belum maksimal dikelola. Selain itu juga banyak aduan masyarakat yang justru hoax. “ Kita minta masyarakat manfaatkan secara positif pusat layanan ini,’’ katanya kemarin.

Junaidi menyampaikan, aset ini masih dikelola Kementerian Kominfo. Pemkot masih terkendala penganggaran terutama untuk pembelian perangkat.   

Baca Juga :  Petugas Temukan Praktek Tukang Gigi tak Berizin di Kota Mataram

Saat ini petugas setempat mengangku menerima lebih dari 45.013 pengaduan. Sayang diantara jumlah itu ada banyak yang tidak terverifikasi.

Fungsi layanan ini kata mantan Kadis Tata Kota Mataram ini hanya untuk melayani keluhan yang bisa ditangani SKPD teknis seperti bencana, kecelakaan, kebakaran dan berbagai peristiwa yang butuh penanganan cepat. Beberapa perangkat masih belum bisa difungsikan. Selain itu ia perlu melakukan evaluasi dengan pihak provider yang telah menyatakan bekerjasama menyambungkan panggilan 112 ke call center.

Saat ini ada 15 petugas yang stand by menjadi operator.  Operator juga diminta tetap siaga, apalagi saat musim hujan seperti saat ini. Laporan banjir yang kerap masuk agar segera ditangani dengan koordinasi langsung dinas terkait.

Baca Juga :  Lima Fraksi Setuju Mataram Pisah dengan Lobar

Salah satu operator, Ahmad Fathoni, mengaku banyak aduan yang bersifat di luar jangkuan. “ Paling banyak aduan soal provider, ada juga informasi tentang kecelakaan. Kami langsung koordinasi dengan RSUD Kota Mataram untuk penanganannya,” katanya.(dir)

Komentar Anda