Olahraga Makin Kurang Diperhatikan

Lalu Khaerul Akhrar (Saparudin/Radar Lombok)

PRAYA– Keberadaan dunia olahraga di Lombok Tengah semakin dikesampingkan oleh Pemkab Loteng.

Sedangkan di sisi lain, kecintaan para kaum muda terhadap dunia olahraga semakin diidolakan. Tidak nyambungnya pemerintah dengan para penggemar olahraga ini tampak ketika pemkab Loteng, memberikan anggaran untuk olahraga sangat minim. “Saya mengakui kalau kecintaan terhadap dunia olahraga dengan anggaran tidak sesuai, sebab pertahun anggaran untuk olahraga saja Rp 4,5 miliar, jumlah ini sangat minim,” tutur Kabid PNFPO Dinas Dikpora Loteng, Lalu Khaerul Akhrar kemarin.

Jumlah tersebut di atas, terkurang sebab anggaran tersebut dialihkan ke KoIni sebesar Rp 1 miliar, sehingga jumlah anggaran yang ia kelola untuk olahraga sebesar Rp 3,5 miliar. Minimnya anggaran tersebut, pihaknya mengakui kalau itu belum cukup. “Kalau sekedar untuk pengembangan olahraga biasa, itu sih cukup, akan tetapi pengelolaan sarana dan prasarana olahraga, sesuai yang diinginkan, kita jelas tidak ada anggaran,” sebutnya.

Baca Juga :  FORKI Mataram Gelar Kejurda Regional

Minimnya anggaran tersebut lanjutnya, masyarakat jangan heran jika selama ini kontingen Loteng, jarang sampai ke nasional, kendati selama ini ada namun tidak banyak. hal ini erat kaitannya dengan keprofesionalan pelatih. Sebab menurutnya menciptakan kontingen di bidang olahraga, tidak terlepas dari keprofesionalan pelatih, Artinya keberhasilan itu tergantung pelatih. Sedangkan selama ini pihaknya tidak berani menyewa, atau mendatangkan pelatih dari luar lantaran anggaran. “Ingin saya bawa pelatih yang sudah berprestasi, namun lagi lagi anggaran yang tidak ada sehingga terpaksa hanya kita pakai pelatih yang ada,” ujarnya.

Baca Juga :  Zohri Gagal Sumbang Medali Emas di Nomor Estafet

Lalu Kharul menambahkan, jika berkaca pada anggaran untuk olahraga di pemprov per tahunnya Rp 50 miliar. Semestinya di kabupaten paling tidak anggaran yang diperuntukkan bagi olahraga, bagi dua dari jumlah yang dianggarkan pemprov. “Jika pemkab menganggarkan Rp 25 miliar atau bagi dua dari anggaran pemprov, kita tidak takut boyong pelatih yang lebih berpengalaman, namun ini hanya Rp 3, 5 Miliar, kita jelas tidak masih mikir,” kesalnya.

Dari itulah, besar harapannya untuk bisa diperhatikan, lebih lebih saat ini para generasi penerus, terutama para pemuda sedang hoby hobynya terhadap dunia olahraga, terutama sepakbola. (cr- ap)

Komentar Anda