NTB Perbaharui Data Jumlah Penduduk Miskin

KEMISKINAN
POTRET KEMISKINAN : nampak suasana rumah salah seorang warga masyarakat miskin di Kota Mataram berdinding bedek (pagar bambu) dengan ruangan sempit.

MATARAM – Angka kemiskinan di NTB Maret 2020 mengalami kenaikan 0,09 persen dibandingkan dengan September 2019, karena adanya pengaruh wabah virus Corona (Covid-19). Untuk menekan tidak terjadinya kenaikan angka kemiskinan pemerintah melalui data bantuan untuk masyarakat miskin akan diperbaharui.

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan perekonomian nasional termasuk di daerah kesulitan. Bahkan, akhir September dampak dari pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya resesi ekonomi, diyakini berujung pada meningkatnya jumlah penduduk miskin di daerah maupun secara nasional.

“Karena itu langkah yang dilakukan dengan pemerintah kabupaten/kota di NTB per Agustus lalu sudah melakukan update terhadap data kemiskinan. Data itu yang sudah dikirim ke Kemensos,” kata Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB H Ahsanul Khalik, Jumat (2/10).

Dikatkan Ahsanul, setelah dilakukan perbaharui data kemiskinan tersebut, ada beberapa rumah tangga yang semula ada di data terpadu bantuan sosial diperbaiki. Di mana sebanyak 200 ribu data rumah tangga sudah dilakukan perbaikan. Diantaranya perbaikan tersebut ada yang dikeluarkan karena sudah sejahtera hidupnya, kemudian ada yang telah menikah. Data kemiskinan berasal dari data-data masyarakat penerima bantuan, baik itu dalam bentuk Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Badan Pangan Non Tunai (BPNT).

Baca Juga :  Program Unggulan Dihidupkan Lagi

“Ada juga usalan baru (masyarakat miskin, red) tapi tidak terlalu besar dan  sedang dilakukan validasi final oleh Kemensos.  Angka pastinya ada di data terpadu kesetaraan sosial yang Dipusda Kemensos ini kita tunggu,” terangnya.

Sebelumnya  dari rilis BPS NTB Maret 2020, angka kemiskinan NTB naik 0,09 persen atau tidak lebih dari 8000 rumah tangga miskin. Meski demikian angka kenaikannya dinilai tidak terlalu signifikan. Terlebih di posisi September 2020 yang akan dirilis pada Januari 2021 mendatang tidak akan terlalu naik. Karena hampir semua tempat di Indonesia angka kemiskinan ini diprediksi naik. Bahkan prediksi BPS terhadap angka kemiskinan di NTB akan melewati angka 14 persen.

“Tapi mudah-mudahan ini tidak sampai. Insyaallah dengan JPS, stimulus ekonomi dan juga berbagai kegiatan dilakukan pemerintah provinsi, kabupaten/kota NTB. Kemudian didukung bantuan sosial pemerintah pusat, angka kemiskinan per September 2020 ini tidak terlalu naik,” jelasnya.

Baca Juga :  OJK Minta Perbankan dan SKPD Bersinergi

Sementara itu, bantuan PKH pun ada penambahan perluasan penerima manfaat dari pemerintah pusat. Hal tersebut diharapkan bisa memperkecil naiknya angka kemiskinan di NTB. Karena salah satu yang menjadi penyebab naiknya angka kemiskinan itu adalah kebutuhan terhadap makanan. Salah satu yang besar itu adalah kebutuhan akan beras.

“Ini kemudian dilakukan penambahan bantuan pangan non tunai itu juga visinya paket sembako, dan pendistribusiannya setiap bulan di percepat sekarang,” ucapnya.  

Sebelumnya, kepala Bappeda Provinsi NTB Dr H Amry Rakhman, menerangkan angka kemiskinan jika diukur dari September 2019 posisi 13,88 persen dan Maret 2020 lalu diangka 13,97 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan sedikit 0,09 persen. Namun di September 2020 ini dipastikan akan menurun seiring dengan tetap berjalan aktifitas ekonomi sepanjang Agustus hingga September.

“Dari angka 13,88 persen di 2020 ini kita targetkan menjadi 13,64 persen. Ya sekitar 0,24 persen memang kecil turunnya, kalau dibandingkan dengan tahun lalu. Jika dibandingkan dari Maret ke September 2020 nanti turunnya 0,33 persen,” ujarnya. (dev)

Komentar Anda