OJK Minta Perbankan dan SKPD Bersinergi

MATARAM—Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB, Yusri mendorong industri keuangan untuk bersinergi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam menekan angka kemiskinan di NTB. “Semua pihak perlu bersinergi dalam menekan angka kemiskinan di NTB, dan disini peran industri keuangan sangat penting,” kata Yusri di Mataram, Jum’at (22/7).

Menurut Yusri, semua perlu bersinergi dalam membangun perekonomian NTB yang lebih baik. Peran industri keuangan dalam menyalurkan kredit produktif kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sangat penting. Hanya saja, peran dari SKPD teknis perlu lebih aktif menjalin komunikasi dan koordinasi dengan lembaga perbankan.

Hingga kini, lembaga perbankan di Provinsi NTB baru menyalurkan kredit produktif mencapai 46 persen saja, atau masih dibawah harapan. Persoalan ini tentu perlu peran aktif dari SKPD teknis untuk melakuan pembinaan dan pendampingan kepada pelaku usaha pemula dan UMKM. Sehingga pelaku usaha yang mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari SKPD teknis tersebut menjadi usaha yang layak dan handal.

Baca Juga :  OJK Dorong Konsumen Berlaku Cerdas

“SKPD rata-rata memiliki pelaku usaha mikro binaan. Tinggal bagaimana berkoordinasi dengan perbankan untuk permodalan bagi usaha binaannya. Saya yakin, perbankan sangat siap memberikan bantuan modal usaha,” ujar Yusri.

Disampaikan, saat ini lembaga perbankan sudah mulai menerapkan inklusi keuangan hingga di pelosok pedesaan. Inklusi keuangan dari lembaga perbankan tanpa layanan kantor tersebut, bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha mikro yang ada di pedesaan. “Industri keuangan sudah berperan aktif dalam mengurangi angka kemiskinan, dengan menggelontorkan modal usaha sesuai bidangnya,” terang Yusri.

Baca Juga :  Pengentasan Kemiskinan Perlu Sinergi

Selain itu, Yusri juga berharap besar kepada perusahaan daerah, dalam hal ini Sarana NTB Ventura dalam membangun pelaku usaha mikro pemula yang berkualitas. Sarana NTB Ventura bisa bersinergi dengan lembaga perbankan dalam mengakses permodalan yang lebih besar bagi UMKM binaanya, ketika modal usaha dibutuhkan lebih besar.

“Kalau sudah besar, maka UMKM yang dibina itu bisa diarahkan untuk akses pembiayaan lebih besar di perbankan. Sinergi ini penting dilakuan Sarana NTB Ventura dalam memperluas dan memperbesar jaringan UMKM,” pungkasnya. (luk)

Komentar Anda