Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram menjadi satu-satunya rumah sakit di NTB yang memiliki alat cuci darah khusus bagi para penderita penyakit ginjal.
Sudirman-Mataram
Pihak RSUD Mataram terus menambah fasilitas layanannya. Terbaru adalah adanya ruang khusus cuci darah (hemodialisis). Selama ini pasien penyakit ginjal di NTB harus dirujuk ke rumah sakit luar daerah seperti Bali dan Surabaya jika harus dilakukan cuci darah. Gedung khusus cuci darah (hemodialisa) telah disediakan di sebelah timur bangunan utama.
Kemarin Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh mendatangi fasilitas baru ini. Ia menyapa beberapa warga tidak mampu yang tengah dilayani proses cuci darah.
Salah satu pasien H. Ahmad mendapat kesempatan berbincang dengan wali kota. Ia mengaku sudah setahun mengalami sakit ginjal. “Layanan cuci darah gratis di RSUD Kota Mataram cukup membantu,” ungkapnya.
Sementara itu Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh langsung mendoakan para pasien supaya segera sembuh. Ia meminta pasien tetap bersabar dan tetap berdoa. Layanan cuci darah ini sangat ditunggu masyarakat.
Ia meminta pihak RSUD Kota Mataram segera menambah alat sehingga masyarakat bisa terlayani dengan baik serta cepat pulih dari penyakit. Masyarakat tidak perlu lagi ke luar daerah untuk berobat.
Deretan pasien tampak sedang melakukan pengobatan cuci darah. Mereka tampak santai melakukan cuci darah diatas tempat tidur. Bukan hanya dari kalangan orang kaya namun kalangan warga tidak mampu yang mengantongi kartu BPJS mendapatkan pelayanan. “ Kita sudah terima warga tidak mampu untuk cuci darah. Mereka tidak perlu khwatir lagi terhadap penyakit ginjal,” ucapnya.
Sejak dibuka dua bulan lalu banyak warga yang datang berobat. Warga Kota Mataram yang mengidap penyakit ginjal bisa langsung melakukan cuci darah di ruang khusus yang telah disediakan.
Kabid Pelayanan RSUD Kota Mataram dr. Emirald menyebutkan, sejak dibuka layanan cuci darah perkembangan pasien semakin meningkat. “ Pasin dilayani lebih banyak di pagi hingga malam pukul 22.00 Wita,” katanya.
Angka kunjungan terus mengalami peningkatan setiap hari berkisar antara 20 sampai 40 pasien. Dari data yang telah dihimpun, tercatat ada 70 pasien yang mengalami sakit ginjal. Alat yang semula 7 unit bertambah menjadi 10 unit. RSUD Kota Mataram menargetkan 60 alat.(*)