Kementerian Pemuda dan Olahraga menetapkan Duta Pemuda Indonesia tahun 2017 dari masing-masing provinsi. Untuk Provinsi NTB, salah satu yang terpilih I’in Fahdianti Mantika.
ZULFAHMI – MATARAM
Bulan November 2017 lalu, Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar Jambore Pemuda Indonesia 2017 bertempat di Sawahlunto Sumatera Barat selama kurang lebih sepekan. Jambore ini diikuti ratusan pemuda dari 34 provinsi. Masing-masing daerah mengirimkan 14 orang pemuda dan pemudi yang terdiri dari 7 perempuan dan 7 orang laki-laki. Salah satu pesertanya adalah I’in Fahdiantika Mantika.]
Gadis yang akrab disapa Tita menuturkan jambore pemuda adalah sebuah kegiatan untuk menghimpun potensi yang dimiliki pemuda dari seluruh Indonesia. Setiap pemuda yang mewakili daerah masing-masing pada jambore tersebut adalah duta pemuda Indonesia dengan potensi dan kemampuan masing-masing. Seperti dirinya yang seorang lulusan perguruan tinggi keperawatan, maka melalui bidangnya itu dia menggerakkan mendorong para pemuda untuk menghasilkan hasil kreativitas bernilai jual tinggi untuk Indonesia di mata dunia. Tidak hanya itu, tugas duta pemuda ini yakni harus bisa membangun pemuda yang berkarakter di wilayahnya masing-masing melalui karang taruna, sanggar seni seperti seni tari yang selama ini sudah lama ia jalani.
Selain sebagai seorang perawat, Tita juga seorang penari. Berbagai tarian tradisional sudah berhasil ia pentaskan dalam berbagai kegiatan baik acara sekala lokal maupun acara skala nasional dan internasional. Salah satunya pada Festival Keraton Asia Tenggara yang dilaksanakan di Kota Mataram beberapa waktu lalu.”Sejak lama saya aktif di dunia seni tari meski berprofesi sebagai seorang perawat,” tuturnya.
Tidak hanya itu beberapa prestasi yang sudah ia raih dalam dunia seni tari seperti juara 3 tari nusantara tingkat Kota Mataram. Juara 2 penyaji terbaik tari tradisional tingkat Provinsi NTB. Pengisi tari pembuka MTQ Provinsi NTB 2017. Yang terbaru pada 2017 ini Tita terpilih sebagai Sampela Siwe wakil 2 Bima 2017 pada ajang pemilihan Puteri Daerah Bima 2017.”‘Pemilihan ini mirip seperti pemilihan Terune Dedare Kota Mataram,” ujarnya.
Ia berharap pemuda di NTB khususnya maupun Indonesia umumnya dapat berkarya ke hal positif melalui pelestarian budaya seperti mau belajar tari maupun musik tradisional. Saat ini, masih minim sekali pemuda yang mau belajar budaya.” Kan bagus kalau waktu kosong pemuda diisi dengan hal positif seperti mendalami seni tari. Kalau sudah mahir sudah bisa dipertunjukkan di dalam daerah, luar daerah bahkan di luar negeri sehingga nama daerah terangkat,” terangnya.(*)