Malam Minggu Sebagian Besar Wilayah Lombok Akan Padam

TERPAKSA: Salah satu warga harus terpaksa menyalakan lilin sebagai penerang karena listrik PLN padam.

MATARAM– Sempat dikabarkan normal gangguan listrik yang sudah beberapa hari ini sebagai wilayah pulau Lombok tanpa listrik dampak gangguan yang terjadi di Pembangkit Listrik Mesin Gas Uap (PLTMGU) Lombok Peaker pada Kamis, (15/10) lalu, maka hingga saat ini kembali terjadinya pemadaman di beberapa daerah di pulau Lombok.

Manager Komunikasi PLN UIW NTB Taufiq Dwi Nurcahyo, menegaskan kembali bahwa sehubungan dengan gangguan di PLTMGU Lombok Peaker, maka disampaikan beberapa daerah yang dengan terpaksa harus dipadamkan malam ini, Sabtu (17/10) mulai Pukul 18.00 – 21.00 Wita di wilayah, seperti di Aikmel, Senaru, Pringgabaya. Praya, Lenek, Kopang, Montong Gamang, Janapria, Darmaji, Senggigi, Batu Layar, Cemare, Kuta, Obel obel, Gerung, Bayan, Perigi, Pancor, Gili Meno, Gili Air, Mangkung dan Cakra.

Kemudian pada, Pukul 21.00 – 00.00 Wita siapa diwilayah, Batu Dawe, Gomong, Pemepek, Panaraga, Mujur, Sade, Praya, Labuhan Haji, Kelayu, Rempung, Sugian, Gili Trawangan, dan Belanting. “Benar mas faisal, karena gangguan d pembangkit lombok peaker ternyata masih terjadi lagi semalam. Jadi kita pastikan dulu perbaikannya sehingga terpaksa malam ini pembangkit tersebut belum bisa dioperasikan,”jelas saat dikomfirmasi radarlombok.co.id, Sabtu sore (17/10/2020.

Ditambahkan, Dony Noor Gustiarsyah, Manager PLN Unit Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram menyampaikan, permohonan maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut. “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan masyarakat. Fokus utama kami saat ini adalah perbaikan di PLTMGU Lombok Peaker”, ujar Dony.

Gangguan di PLTMGU Lombok Peaker terindikasi pada sistem kontrol dan monitoring engine, yang memicu sistem proteksi bekerja. “Jadi, sistem pembangkit memiliki sistem proteksi yang bertujuan untuk melindungi dan mencegah terjadinya dampak yang lebih luas”, ujar Dony.

Dampak yang lebih luas yang dimaksud misalkan kebakaran, gangguan pada engine yang bisa berakibat lebih fatal, dan lain lain. “Gangguan awal, kami telah menemukan penyebab gangguannya. Kami langsung mendatangkan material dari Jakarta dan melakukan penggantian,”jelasnya.

Saat ini, PLN beserta tim tengah melaksanakan _general inspection_ pada seluruh peralatan yang terindikasi atau yang memungkinan terdampak dari gangguan tersebut.

“Kami harus memastikan seluruh peralatan dalam kondisi aman sebelum dioperasikan.” tuturnya.

Direncanakan, general inspection- akan selesai dilakukan pada hari Minggu, 18 Oktober 2020. Apabila kondisi peralatan telah dipastikan aman, diharapkan PLTMGU Lombok Peaker dapat kembali masuk ke dalam sistem kelistrikan Lombok pada hari Senin, 19 Oktober 2020.

PLTMGU Lombok Peaker sendiri adalah pembangkit terbesar yang merupakan backbone utama sistem kelistrikan Lombok. Dengan kapasitas 98,7 MW, PLTMG Lombok Peaker menyuplai 38% kebutuhan pembangkit di Lombok, pada saat beban puncak malam, yaitu sebesar 255 MW. “Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat. Semoga sistem kelistrikan Lombok kembali normal sesegera mungkin.” pungkas.

Sementara beberapa toko di wilayah Kopang harus terpaksa tutup karena tidak bisa melanjutkan aktivitas jualannya akibat terjadi pemadaman. “Ya terpaksa kita tutup ini. Mana bisa jualan kalau listrik mati,”sesalnya, Asry salah satu pemilik toko di pinggir jalan. (Sal)

Komentar Anda