Majukan Pendidikan NTB dengan INOVASI

KOMITMEN : Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi berkomitmen mendukung implementasi program INOVASI di wilayah NTB (AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan 6 Bupati di NTB untuk implementasi program INOVASI.

 Penandatanganan MoU tersebut menandakan program INOVASI hanya akan diterapkan di Lombok Utara, LombokTengah, Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu dan Bima. INOVASI merupakan program kemitraan di bidang pendidikan antara Indonesia dan Australia, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia. Sebuah program yang fokus pada peningkatan mutu pembelajaran siswa sekolah dasar tentang literasi dan numerasi. “Saya berharap program ini mampu meningkatkan kemampuan berbahasa dan berhitung anak-anak kita di NTB,” ujar Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi dalam sambutannya Selasa kemarin (11/10).

Menurut gubernur, gaya pendidikan saat ini cukup memprihatinkan. Anak-anak SD pergi ke sekolah dengan membawa tas yang isinya cukup berat. Padahal, dengan membawa tas yang berat bisa berpengaruh pada tulang punggungnya.

Persoalan yang sebenarnya, anak-anak terlalu banyak yang dipelajari di sekolah. Padahal rentang usia sekolah dasar seharusnya lebih ditekankan pada kemampuan berbahasa dan berhitung saja. “Terlalu banyak hal yang dipelajari anak-anak kita saat ini,” katanya.

Kemampuan berbahasa yang baik dan berhitung seperti program INOVASI, sangat dibutuhkan dalam hidup. Oleh karena itu, gubernur sangat menyambut baik program INOVASI. “Pembangunan SDM sangat penting dan itu bisa dilakukan melalui pendidikan. Apalagi untuk anak-anak kita, merekalah yang nantinya akan membangun NTB,” ujar gubernur.

Baca Juga :  532 Mahasiswa Poltekkes Mataram KKN di Lobar

Sementara itu, Jessica Ludwig-Maroof selaku Program Director INOVASI menyampaikan apresiasinya atas sambutan baik dari gubernur. Apalagi para bupati juga menunjukkan komitmen tinggi untuk mengimplementasikan program INOVASI di wilayahnya.

Dalam pelaksanaannya, INOVASI akan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan konteks lokal. Kerja sama dengan guru, siswa, orang tua, kepala sekolah, pengawas, pemerintah kabupaten dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci utama kesuksesan program ini. “Kami punya anggaran sebesar 48 juta dolar Australia untuk 4 tahun pertama,” ungkap Jessica.

Pemilihan 6 kabupaten karena yang baru-baru ini melaksanakan pilkada. Jika program ini berjalan lancar dan terbukti berhasil, tentunya akan dikembangkan untuk semua kabupaten/kota di NTB.

Dalam implementasi nantinya, program INOVASI akan memilih sekolah-sekolah yang direkomendasikan oleh bupati setempat. “Kelebihan program ini bagaimana membuat proses belajar mengajar di ruang kelas menjadi sangat nyaman. Memang tidak gampang merubah apa yang sudah ada selama ini, tapi kami tidak menentukan konsep sendiri. Obyek program lah yang tentukan apa kebutuhannya dan kami fasilitasi,” imbuh Jessica.

Baca Juga :  PT Angkasa Pura Dukung Tim Porwanas NTB

NTB telah terpilih sebagai provinsi pertama INOVASI di Indonesia melalui penandatanganan MOU antara gubernur  dan kepala Balitbang  Kemdikbud pada 8 Juni 2016 lalu. INOVASI dapat diimplementasikan di berbagai daerah di Indonesia dan dapat bekerjasama dengan  mitra-mitra pemerintah daerah yang tertarik untuk bekerjasama demi memajukan pendidikan.

Bupati Lombok Utara, H Najmul Ahyar yang hadir dalam penandatanganan kesepahaman tersebut mengaku sangat mendukung program INOVASI. Pihaknya mengaku siap bergandengan tangan dengan siapapun dan pihak manapun untuk memajukan pendidikan. “Kami dulu pernah launching program inovasi dalam pendidikan, sekarang malah ada program yang namanya INOVASI. Tentu ini akan sangat membantu,” katanya.

Di  KLU lanjut Najmu, pendidikan diharapkan mampu mencetak anak-anak bangsa yang tidak hanya pandai berbahasa dan berhitung. Namun yang utama dan tidak boleh dilupakan juga adalah pengetahuan agamanya.

Oleh karena itu, pendidikan di KLU selama ini didorong untuk terus mampu memasukkan nilai-nilai regiligius dalam mata pelajaran apapun. “Ini penting, agar anak-anak kita tidak hanya pintar tetapi juga memiliki kepribadian religius dan mengenal ajaran agamanya dengan baik,” kata Najmul. (zwr)

Komentar Anda