Kontribusi Reboisasi PDAM dan PLTMH Minim

TANJUNG –Dari tahun ke tahun sebanyak 224 sumber mata air di Kabupaten Lombok Utara mengalami penurunan debit.

Hal ini disebabkan banyaknya tumbuh-tumbuhan (vegetasi) di sekitar sumber mata air hilang. Oleh sebab itu, pemerintah daerah melalui Kantor Lingkungan Hidup terus berupaya melakukan reboisasi yang melibatkan unsur masyarakat. Namun, pihak Kantor Lingkungan Hidup sangat menyayangkan masih minimnya kontribusi penghijauan yang dilakukan perusahaan-perusahaan yang bergantungan dengan mata air seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Utara dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hida (PLTMH) yang berada di daerah ini. “Lombok Utara mempunyai sebanyak 224 sumber mata air baik kecil hingga besar yang tersebar di kawasan hutan dan luar kawasan hutan. Sumber mata air ini yang dimanfaatkan masyarakat. Kondisi saat ini masih keluar debit airnya, namun tidak sebesar debit tahun sebelumnya,” ungkap Kepala Kantor Lingkungan Hidup Lombok Utara Surdianto kepada koran ini, Rabu (26/10).

Baca Juga :  Pipa Rusak, Debit Air Berkurang

Semakin menurunnya debit sumber mata air ini katanya, pihaknya tetap melakukan pemulihan dengan adanya dukungan masyarakat. Yang menyebabkan menurunnya debit ini sebenarnya terjadi karena, vegetasi yang ada di sekitar mata air telah hilang. Dari 224 sumber mata air berada di kawasan milik warga sehingga pihaknya tidak bisa leluasa melakukan penghijaun atas izin pemilik tersebut. Sedangkan, mata air harus membutuhkan pepohonan yang menghasilkan air seperti beringin dan sejenisnya. “Sebagian besar sumber mata air diatas lahan milik warga, dan hanya 48 sumber mata bukan diatas lahan milik warga,” terangnya.

Pihaknya tetap melakukan himbauan dan penjelasan kepada masyarakat selaku pemilik lahan. Namun pemilik lebih menginginkan menanam pohon yang cepat menghasilkan perekenomian mereka. selain itu, pihaknya juga telah memasangkan plang di beberapa sumber mata, yang baru terpasang masih sedikit. Kedepan pihaknya akan usulkan. “Kami tetap memberikan himbauan kepada mereka,” katanya. 

Ditanya peran serta perusahaa-perusahan yang ada di daerah, menurutnya perusahaan di Lombok Utara seperti PDAM dan PLTHM masih terbatas melakukan penghijauan. Kedua perusahaan itu masih ikut serta di kegiatan SKPD. Kedepan diharapkan peran serta PDAM dan PLTMH secara maksimal yang bisa diselenggaran oleh mereka masing-masing. Karena, mereka sangat tergantung dengan sumber mata air. “Saya kira terbatas sekali dari pihak ketiga melakukan penghijaun, mereka masih nembeng di kegiatan-kegiatan kami. Kedepan diharapkan peran serta PDAM dan PLTMH, karena usaha mereka tergantung dari sumber mata air, belum banyak kontribusi terutama PLTMH,” tegasnya.

Baca Juga :  PDAM Lotim Segera Uji Coba Mesin Penyulingan Air

Pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan sumber mata bekerjasama dengan pemerintahan desa yang lebih mengetahui dimana letak sumber mata air yang perlu dijaga tersebut. “Kami melakukan pendataan kerjasama kepala desa dan kadus yang tau persis kondisi mata air untuk melanjutkan perlindungan mata air. Kedepan kami akan terus melakukan perlindungan,” pungkasnya. (flo)

Komentar Anda