Konstruksi Kereta Gantung Tunggu Amdal Rampung

Muhammad Rum (FAISAL HARIS/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Progres pembangunan mega proyek kereta gantung Rinjani di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, akan segara dimulai proses pembangunan kontruksi. Kini tinggal satu tahapan proses lagi yang harus diselesaikan oleh Investor asal Cina, PT. Indonesia Lombok Resort, yaitu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

Sebelumnya, pihak investor juga telah menuntaskan penyusunan studi kelayakan atau feasibility study (FS) dan detailed engineering design (DED) proyek kereta gantung Rinjani.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Muhammad Rum, bahwa saat ini pihak investor tengah mempersiapkan Renacana Kerja Usaha (RKU), agar segera membuat Amdal.

“Amdal belum dimulai karena menunggu RKU. Jadi tinggal satu tahap lagi, yaitu Amdal,” kata Rum saat dikonfirmasi Radar Lombok, terkait progres pembangunan kereta gantung Rinjani.

Penyusunan Amdal akan mulai dilakukan investor, setelah disahkannya RKU periode 10 tahun ke depan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Amdal paling cepat 3 sampai 4 bulan baru dapat diselesaikan.
“Ketika Amdal selesai, baru mereka bisa konstruksi. Ya prediksi kita paling tidak bulan Juli 2023 mendatang sudah dimulai kontruksinya. Kalau yang kemarin itu adalah soft grounbreaking saja,” tambah Rum.

Meski demikian, diakui Rum, bahwa biasanya setelah dilaksanakan groundbreaking langsung dimulai kontruksinya. Namun karena masih ada tahapan yang belum selesai, sehingga belum dimulai. Meskipun investor sudah mengantongi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). Sehingga hanya dilakukan soft groundbreaking pada Desember 2022 lalu.

“Namun ini proyek agak besar, maka perlu Amdal. Karena dengan Amdal inilah mereka bisa bangun konstruksi kereta gantung,” ujarnya.
Dilaksanakan soft groundbreaking, lanjut Rum, sekaligus sebagai salah satu bentuk sosialisasi kepada masyarakat bahwa di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, akan dibangun proyek kereta gantung.

Hal ini dilakukan supaya masyarakat mempersiapkan diri, baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) dan melihat peluang-peluang usaha ke depannya. Apalagi ketiga proyek tersebut telah terwujud, maka tentu memberikan efek positif bagi masyarakat.

“Kita dari awal memberitahu semua orang, bahwa akan dibangun suatu proyek kereta gantung. Minimal masyarakat siap-siap, SDM dan tempat usaha apa di situ. Ketika ini jadi, mereka sudah siap menyesuaikan dengan kondisi investasi disana,” ucapnya.

Seperti diketahui, pembangunan proyek kereta gantung Rinjani oleh PT. Indonesia Lombok Resort (ILR) yang merupakan perusahaan milik dari investor asal Tiongkok. Pihak investor telah menyerahkan uang jaminan investasi kepada Pemprov NTB sebesar Rp 5 miliar. Total investasi yang akan digelontorkan investor nantinya sebesar Rp 2,2 triliun.

Selain membangun kereta gantung terpanjang di dunia, investor juga akan membangun dua resort mewah yang berada di sisi bawah dan atas. Untuk pembangunan kereta gantung sendiri, investasinya sebesar Rp 600 miliar, sedangkan sisanya untuk membangun dua resort mewah tersebut.

Lokasi pembangunan berada dikawasan hutan lindung yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, yang berada di Kecamatan Batukliang Utara, dengan total luas lahan yang disiapkan sekitar 500 hektar.

Pembangunan Kereta Gantung Rinjani ini nantinya dengan panjang mencapai 9 kilometer (Km) sampai 10 Km, yang dilengkapi berbagai fasilitas pendukung. Proyek ini ditargetkan rampung pada tahun 2025 mendatang. (sal)

Komentar Anda