Kinerja 2022 Bank NTB Syariah Sukses, Raup Laba Rp181 Miliar, Aset Tumbuh 20 Persen

Bank NTB Syariah Terus Meningkatkan Kualitas Layanan kepada Masyarakat

Dirut Bank NTB Syariah H Kukuh Rahardjo bersama jajaran direksi, komisaris dan dewan pengawas, Senin (20/2).

MATARAM – Selama tahun 2022, kinerja PT Bank NTB Syariah sangat membanggakan. Sejumlah indikator peningkatan kinerja mampu melampaui target. Mulai dari peningkatan asset, bertambahnya laba (keuntungan), hingga rasio kredit bermasalah atau Non Performing Financing (NPF). Untuk asset, Bank NTB Syariah tumbuh mencapai 20 persen, dari angka Rp11,215 triliun pada tahun 2021, naik menjadi Rp13,002 triliun pada tahun 2022.

Begitu juga dengan laba bersih, meningkat fantastis. Jika laba bersih Bank NTB Syariah pada tahun 2021 sebesar Rp138 miliar, maka pada kinerja tahun 2022, laba bersih mampu diraup Bank NTB Syariah mencapai Rp181 miliar. Begitu juga dengan rasio kredit bermasalah atau NPF, dari angka 1,18 persen pada tahun 2021, turun menjadi 1,05 persen pada tahun 2022.

Begitu juga pembiayaan pada tahun 2021 sebesar Rp7,407 triliun tumbuh menjadi Rp8,275 triliun pada tahun 2022.

“Alhamdulillah capaian kinerja 2022 melampaui target dan posisi keuangan bank juga bagus,” kata Direktur Utama Bank NTB Syariah H Kukuh Rahardjo didampingi jajaran direksi dan komisaris serta dewan pengawas saat memberikan keterangan pers, Senin (20/2).

Menurut Kukuh, tumbuhnya berbagai lini bisnis dan indikator perbankan di Bank NTB Syariah merupakan bagian dari kontribusi masyarakat kepada bank daerah. Hal ini juga membuktikan jika kepercayaan masyarakat kepada Bank NTB Syariah semakin meningkat. Hal tersebut juga dapat dibuktikan dengan portopolio penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) porsinya 80 persen lebih, sementara ASN sekitar 30 persen. Begitu juga dengan porsi pembiayaan juga didongkrak dari meningkat dari UMKM. Bahkan, porsi pembiayaan produktif di Bank NTB Syariah sudah tembus di angka 40 persen lebih.

Baca Juga :  Bank NTB Syariah Siapkan Langkah Hukum Penyebar Hoax Proyek Rp30 Miliar

“Masyarakat semakin banyak menempatkan dananya di Bank NTB Syariah. Ini menunjukkan masyarakat semakin percaya kepada bank pembangunan daerah. Begitu juga dengan semakin dipercaya Bank NTB Syariah oleh BUMN untuk menempatkan dananya,” beber Kukuh Rahardjo.

Dikatakannya, dengan semakin tingginya kepercayaan masyarakat menggunakan jasa layanan Bank NTB Syariah, maka jajaran direksi terus berupaya meningkatkan keprecayaan, serta meningkatkan kualitas layanan, termasuk mendekatkan layanan kepada masyarakat. Mulai dari memperbanyak dan mempercantik kantor layanan di sejumlah daerah. Memperbanyak layanan mesin ATM, menghadirkan layanan berbasis digital, yang memanjakan masyarakat. Dengan demikian layanan Bank NTB Syariah tidak ada bedanya dengan bank umum nasional milik BUMN. Bahkan, Bank NTB Syariah sebagai bank daerah, pastinya memiliki kelebihan. Di mana BPD NTB Syariah memiliki kantor hingga pelosok  pedesaan dan itu tidak dimiliki oleh perbankan lainnya.

“Kami memiliki komitmen untuk terus meningkatkan layanan lebih luas lagi kepada masyarakat,” ujarnya.

Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan Bank NTB Syariah kepada masyarakat, lanjut Kukuh, pihaknya telah memperbanyak layanan kantor cabang (KC) dan kantor cabang pembantu (KCP).

Selain meraih kinerja sukses selama tahun buku 2022, jajaran direksi Bank NTB Syariah juga terus berupaya meningkatkan kualitas layanan, baik secara konvensional maupun berbasis digital. Untuk layanan konvensional, Bank NTB Syariah memperbanyak dan melakukan revitalisasi Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu sebanyak 31 unit. Menambah mesin ATM, pada pada tahun 2018 sebanyak 151 unit bertambah menjadi 313 unit pada tahun 2022, 5 mobil kas keliling dan 6 unit mobil tangki air bersih.

Baca Juga :  8 Agenda Pembahasan RUPS Bank NTB Syariah Lancar, 1 Agenda ‘Deadlock’

Sementara itu, untuk layanan berbasis digital, Bank NTB Syariah juga terus berbenah. Seperti layanan Mobile Banking pada tahun 2018 sebanyak 5.311 user bertambah menjadi 60.996 user pada tahun 2022. Untuk SMS Banking pada tahun 2018 belum dikembangkan, sementara di tahun 2022 mencapai 8.470 user. Selanjutnya untuk pengunaan CMS Corporate pada tahun 2018 sebanyak 330 user, naik menjadi 1.931 user pada tahun 2022, layanan Laku Pandai pada tahun 2018 sebanyak 82 agen bertambah menjadi 1.918 agen, penggunaan EDC Android, pada tahun 2018 sebanyak 200 unit bertambah menjadi 525 unit pada tahun 2022.

Selain itu untuk layanan transaksi digital yang diprogramkan Bank Indonesia, yakni QRIS pada tahun 2022 mencapai 4.917 merchant. Sementara itu, untuk penyediaan mesin Cash Recycle Machine (CRM) yang merrupakan mesin setor tunai Bank NTB Syariah sudah memiliki 4 unit pada tahun 2022.

“Berbagai inovasi menghadirkan layanan berbasis teknologi ini untuk memberikan layananan mudah dan dekat kepada masyarakat,” pungkasnya. (luk)

Komentar Anda