Kemendag Subsidi Transportasi Bantu Petani Bawang Bima

BAWANG MERAH
Gubernur NTB Zulkieflmansyah bersama Dirjen PDN bertemu petani bawang merah di Kabupaten Bima untuk mencarikan solusi terkait anjloknya harga jual bawang merah.

MATARAM – Harga jual bawang merah produksi petani di Bima anjlok hingga mencapai Rp 5000 per kilogram. Petani bawang merah di BIma mengeluhkan kondisi tersebut. Untuk mengatasi harga yang anjlok, pemerintah mencarikan pasar di Indonesia Timur. Bahkan, Kementerian Perdagangan akan memberikan subsidi biaya transportasi pengiriman ke Kawasan Timur Indonesia (KTI), seperti NTT, Papua dan Sulawesi serta Kalimantan.

Anjloknya harga bawang merah disebabkan kelebihan stok di NTB pascapanen. Terdapat 8000 ton bawang petani di Bima belum terserap di pasar, karena harga jual anjlok. Bahkan dari Kementerian Perdagangan melalui Dirjen Perdagangan Oke Nurwan turun langsung ke Bima mencari solusi membantu petani terkait anjloknya harga bawang merah.

“Solusi ditawarkan oleh Dirjen Perdagangan mencari peluang pasar di daerah yang membutuhkan bawang. Ada 4 provinsi membutuhkan bawang merah,” kata Kepala Dinas Perdagangan provinsi NTB Fathurrahman, Selasa (23/11).

Baca Juga :  Jelang Puasa, Harga Bawang Merah Melejit

Keempat provinsi yang dipetakan, yakni Papua, Papua Barat, Maluku, dan Halmahera Maluku Utara. Empat provinsi tersebut mejadi pasar potensial, karena mereka membutuhkan bawang merah. Nantinya, pemerintah akan memfasilitasi pertemuan Business to Business (B to B) antara petani maupun penyuplai bawang di Bima dengan buyer empat daerah tersebut

“Pertemuanya nanti lewat zoom. Nanti petani dan buyer membahas soal harga, jensi bawangnya dan ketersediannya. Mudah-mudahan terserap supaya petani kita tidak rugi,” tuturnya.

Kabupaten Bima merupakan produsen bawang merah di NTB. Selain untuk memenuhi kebutuhan di pulau Lombok dan Sumbawa, bawang merah Bima biasanya dikirim ke pulau Bali dan Jawa. Namun kali ini tidak dilakukan pengiriman keluar lantaran masa panennya berbarengan. Artinya ketersedian di Jawa dan Bali terpenuhi dari panen mereka.

Baca Juga :  Tingkatkan Produksi Bawang Merah, Dirjen Hortikultura Dorong Penggunaan Benih dari Umbi

“Panennya ini lagi berbarengan Jawa dan NTB, makanya bawang merah Bima tidak dikirim ke luar dan harganya jadi turun. Ketika permintaan itu sedikit harga akan turun, begitu juga sebaliknya,” jelasnya.

Sementara itu, agar dapat lebih mudah memasarkan keempat provinsi tersebut terutama pada transportasi pemerintah akan memberikan subsidi biaya transportasi dari Bima ke daerah tujuan pengiriman bawang. Nantinya dengan begitu petani tidak dibebani lagi soal biaya kirim. Mengingat tingginya biaya kirim ke Indonesia Timur tersebut menjadikan petani tidak menyasar pasar kesana.

“Nanti pemerintah provinsi yang subsidi biaya transportasi untuk pengiriman bawang keempat provinsi. Kalau mereka sudah ada kesepakatan harga,” katanya. (dev)

Komentar Anda