Jelang Puasa, Harga Bawang Merah Melejit

HARGA-BAWANG
HARGA NAIK : Sejumlah pedagang bawang putih dan bawang mera di pasar Kebon Roek, Ampenan. (DEVI HANDAYANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Jelang memasuki puasa Ramadhan awal Mei mendatang, sejumlah harga kebutuhan pokok mulai melejit mahal. Salah satunya adalah harga bawang putih dan bawang merah sudah tembus Rp 50 ribu lebih per kg. kenaikan harga bawang putih dan bawang merah ini sudah terjadi beberapa hari belakangan ini. Kenaikan juga terjadi bawang putih impor dari pengepul.

Salah satunya Rahma pedagang bawang putih impor dan bawang merah di pasar Kebon Roek mengaku dengan harga jual tinggi sejumlah pembeli mengeluhkannya, jika biasanya harga sekitar Rp 18 ribu per kg hingga Rp 20 ribu per kg, namun kini kenaikannya melonjak tinggi dari biasanya.

BACA JUGA: Bansos Korban Bencana Sulteng dan NTB Siap Dicairkan

“Bawang putih sama bawang merah sama harganya Rp 50 ribu per kg, dari dua pekan kemarin sudah naik,” kata Rahma, Sabtu (20/4).

Rahma mengaku tak mengetahui penyeba lonjakan harga cukup tinggi pada bumbu-bumbu saat ini. Kendati akan memasuki puasa Ramadhan, namun tidak terjadi setinggi saat ini. Bahkan hampir semua pedagang rata –rata menjual kisaran harga yang cukup tinggi. Kenaikan ini terjadi pada pengepul, mengingat dari untuk stok bawang putih impor sendiri masih banyak.

Baca Juga :  Panen Raya, Harga Bawang Merah di NTB Anjlok

“Dari pengepul itu kita dapatnya Rp 48 ribu per kg  hingga Rp 49 ribu per kg,” sebutnya.

Hal senada juga diakui Siti pedagang bawang putih dan bawang merah di pasar Kebon Roek, Ampenan bahwa harga didapat dari pengepul cukup tinggi, sehingga terpaksa juga menaikan harga jualnya, meskipun banyak para pembeli mengeluhkan dengan harga tinggi tersebut.

“Harga bawang merah dan putih ini naik sudah dari pengepul. Harganya sekarang itu Rp 50 ribu per kg yang bawang merah sama bawang putih,” terangnya.

BACA JUGA: Pedagang Keluhkan Maraknya Daging Sapi Impor

Baca Juga :  Pemprov NTB Fasilitasi Buka Jalur Pasar Baru Bawang Merah Bima 

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Hj Putu Selly Andayani mengatakan saat ini untuk bawang merah belum panen, sehingga menghabiskan stok yang ada. Sedangkan untuk bawang putih impor stoknya masih ada dan cukup banyak. Kenaikan yang terjadi di pasar, karena memang kondisi menjelang puasa Ramadhan.

“Mahalnya ini langsung dari petani, karena menjelang Ramadhan. Biasanya setiap bumbu bumbu ada kenaikan,” kata Selly.

Menurutnya, bawang yang harganya mencapai hingga Rp 50 ribu per kg merupakan bawang dengan kualitas besar/bagus. Berbeda dengan bawang kecil harganya hanya sekitar Rp 38 ribu perkg.  Untuk itu masyarakat tidak perlu khawatir tidak adanya stok, karena kenaikan ini tidak berlangsung lama, hanya sekitar 1-2 pekan saja.

“Kalau sekarang naik sedikit tidak apa-apa, kemungkinan nanti perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) akan inflasi, tetapi tidak besar,” katanya. (cr-dev)

Komentar Anda