Kapolda Perintahkan Anggota Bertindak Lebih Humanis

MENYEMANGATI: Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammad Iqbal, SIK, MH, memberikan semangat kepada anggotanya di Mapolres Lombok Tengah, ketika berkunjung Kamis kemarin (11/6). (M.HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)
MENYEMANGATI: Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammad Iqbal, SIK, MH, memberikan semangat kepada anggotanya di Mapolres Lombok Tengah, ketika berkunjung Kamis kemarin (11/6). (M.HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA — Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammad Iqbal, SIK, MH, berkunjung ke Mapolres Lombok Tengah (Loteng), untuk bersilaturrahmi dengan anggotanya. Kesempatan tersebut, Kapolda memberikan arahan kepada anggota, agar lebih humanis dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Kalaupun berhadapan dengan para pelaku kejahatan, maka polisi tidak serta merta harus melakukan penembakan. Jika pelaku kriminal melawan dengan tangan kosong, maka petugas juga harus membela diri dengan tangan kosong. Begitu juga kalau pelaku kriminal melarikan diri, maka anggota tidak diperkenankan untuk langsung menembak, melainkan harus dikejar. Kalaupun lolos, maka bisa dilakukan lidik kembali.

“Kalau misalkan melarikan diri, maka harus dikejar sampai dapat. Kalau lolos maka cari lagi. Jangan ditembak, jangan sampai nanti lain yang kena. Maka saya tekankan kepada anggota, bahwa senjata yang dipegang jangan sampai digunakan untuk menakuti masyarakat. Tapi senjata harus digunakan untuk melindungi masyarakat,” ujar Kapolda, Kamis kemarin (11/6).

Pihaknya menekankan juga, kalau Polri harus bisa terus melindungi dan mengayomi masyarakat. Untuk bisa mencapai tujuan itu, maka Polri harus bisa lebih dekat dengan masyarakat. Dimana, harus bisa mendekati diri dengan tokoh- tokoh yang ada di masyarakat, baik dengan tokoh agama, masyarakat dan tokoh lainnya.

“Kalau kita dekat dengan tokoh, maka kita juga dengan mudah untuk menekan terjadinya angka kriminalitas. Karena semua ikut terlibat dalam membantu kita. Maka saat ini kita harus pandai untuk mencuri hati masyarakat. Intens sambangi masyarakat dan tetap menjaga kesehatan,” pinta Iqbal.

Pihaknya tidak bisa menafikan keamanan dan ketertiban tidak akan bisa berjalan jika dilakukan hanya oleh kepolisian. Mengingat jumlah anggota yang terbatas dan luas wilayah yang begitu luas. Maka dengan bersinergi bersama masyarakat, akan sangat penting untuk menjaga Kamtibmas.

“Ingat bahwa seragam dan senjata yang kita gunakan, harus bisa membuat masyarakat merasa nyaman. Jangan malah kita jadikan untuk menakuti masyarakat, dengan berbagai kegiatan yang kita lakukan. Sebisa mungkin untuk bagaimana melibatkan berbagai tokoh yang ada. Peran Bhabinkamtibmas juga harus bisa terus dimaksimalkan,” terangnya.

Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini menambahkan, sebagai seorang Polri, maka sudah seharusnya membalas jasa terhadap institusi yang telah membesarkan mereka. Karena tidak jarang mereka punya rumah dan mobil semenjak menjadi Pori. Karena memang sebagian besar anggota Polri lahir dari keluarga kelas ekonomi menengah ke bawah.

“Untuk membalas itu, maka lindungi dan layani masyarakat dengan baik. Buat mereka merasa nyaman bersama Polri. Jangan karena kita memegang senjata, malah membuat warga menjadi takut. Tidak mau lagi saya lihat polisi yang mengangkat senjata. Tapi harus dengan humanis, kecuali yang sudah membahayakan keselamatan diri dan orang lain,” tegas Iqbal. (met)

Komentar Anda