PRAYA–KEK Mandalika merupakan salah satu destinasi pariwisata yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 2014. Pemberian kebijakan kemudahan tersebut memperlihatkan dukungan pemerintah terhadap pertumbuhan KEK Mandalika yang memilki potensi pertumbuhan.
Berlokasi di Samudera Hindia, dan bersebelahan dengan Pulau Bali, Lombok. KEK Mandalika diharapkan menjadi berlian pariwisata Indonesia dengan mengedepankan destinasi pariwisata olahraga.
Mengangkat citra KEK Mandalika sebagai destinasi sport tourism adalah sebuah langkah strategis yang tepat untuk menciptakan multiplier effect dalam peningkatan perekonomian lokal dan nasional.
Hal tersebut diwujudkan melalui pengembangan infrastruktur olahraga yang modern, menjadi tuan rumah acara olahraga internasional, membangun kemitraan internasional, mendorong pengembangan olahraga lokal, dan promosi serta pemasaran yang efektif, dengan menyelenggarakan acara olahraga berkelanjutan.
Selain mendatangkan wisatawan, kegiatan tersebut juga diliput oleh media internasional sehingga eksposure pariwisata Indonesia meningkat. “Eksposure Indonesia di forum internasional sangat dihormati kredibiltasnya,” ujar Susiwijono Moegiarso, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia selaku Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus saat pembukaan acara peresmian kantor administrator KEK Mandalika.
“Tujuh kuartal berturut-turut perekonomian Indonesia tumbuh di atas 5%, sehingga dari sisi ekonomi kita sangat bagus. Dipastikan investasi akan berebutan dan banyak masuk di Indonesia,” lanjutnya.
Hingga saat ini sejumlah event olahraga berskala nasional dan internasional telah berlangsun di KEK Mandalika seperti MotoGP, World Superbike, Shell Eco Marathon, balap sepeda L’Etape, TNI Marathon serta sejumlah kegiatan olahraga air.
Dalam penyelenggaraan MotoGP yang saat ini sedang digelar, dengan status sebagai KEK, PT MGPA Nusantara Jaya sebagai pelaku usaha dalam kawasan tersebut berhak mendapatkan fasilitas berupa pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor pada importasi sejumlah barang yang digunakan untuk MotoGP 2023.
Selain itu diberikan kemudahan dalam proses kepabeanan melalui penggunaan Modul Pemberitahuan Pabean KEK, yaitu barang yang datang dari luar negeri dapat langsung dikirim ke KEK Mandalika dalam keadaan tersegel dan dapat dibuka pada lokasi sirkuit dengan pendampingan dari tim Bea Cukai.
Pemanfaatan fasilitas dan kemudahan KEK tersebut tidak terlepas dari peran administrator sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat. Administrator berperan sebagai one stop service pada setiap KEK, sebuah bentuk kehadiran pemerintah di KEK dalam rangka memberikan kepastian dan kemudahan perizinan serta pelayanan lainnya bagi Badan Usaha dan Pelaku Usaha.
Administrator KEK juga diberikan tugas untuk menyelenggarakan pelayanan non-perizinan yang juga diperlukan oleh Badan Usaha dan Pelaku Usaha di KEK serta untuk menyelenggarakan fungsi pengawasan dan pengendalian operasionalisasi KEK.
Dalam rangka peningkatan insfrastruktur dan mendukung kinerja administrator, telah diresmikan kantor administrator KEK Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (13/10).
Peresmian ini dilakukan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia selaku Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, Susiwijono Moegiarso.
Acara turut dihadiri Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Bali dan Nusa Tenggara, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Nusa Tenggara, Kepala Kantor Bea dan Cukai Mataram, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Praya, Kepala Administrator KEK Mandalika, Jajaran Komisaris PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, Direktur Pengembangan Bisnis PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, serta Direktur Utama PT MGPA Nusantara Jaya.
Gedung Administrator KEK Mandalika berlokasi di Komplek Masjid Nurul Bilad The Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Gedung satu lantai dengan luas 82 meter persegi ini difungsikan sebagai kantor pelayanan untuk sejumlah perizinan serta fasilitas di KEK baik itu fiskal maupun non-fiskal.
Kedepan, direncanakan akan dibentuk integrasi pelayanan dengan menghadirkan instansi lain yang bertugas di kantor administrator KEK Mandalika seperti perwakilan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional, petugas dari Direktorat Jenderal Keimigrasian, serta perwakilan Kementerian Hukum dan HAM.
Tidak hanya untuk integrasi pelayanan, tujuan adanya Kantor Administrator KEK ini tentunya diharapkan mampu untuk meningkatkan Ease of Doing Business (EoDB) di KEK Mandalika.
Peresmian dilakukan secara simbolis dengan pemotongan pita yang merupakan simbolisasi kolaborasi antara KEK Mandalika sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) dan pihak swasta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Rangkaian acara dilanjutkan dengan kegiatan pemotongan tumpeng serta kegiatan room tour Kantor Pelayanan Administrator KEK.
Peresmian kantor administrator ini memberikan semangat baru bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi di KEK Mandalika. Dengan kolaborasi yang kuat antara sektor publik dan swasta, diharapkan kawasan ini akan terus menjadi pusat inovasi dan pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan.
Harapannya, dengan diresmikannya kantor administrator KEK Mandalika dapat mendorong pengembangan KEK Mandalika menjadi destinasi pariwisata kelas dunia yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia khususnya wilayah Lombok Tengah.
“Dengan peresmian kantor ini kami selaku pimpinan Dewan Nasional KEK sangat optimis. Mudah-mudahan KEK Mandalika bisa jauh lebih besar, lebih maju dan menjadi kebanggaan kita semuanya,” ujar Susiwijono menutup pidatonya.
Sementara Direktur Pengembabgab Bisnis ITDC, Ema Widiastuti menyampaikan pihak ITDC sangat terbantu dengan adanya pemanfaatan fasilitas Fiskal di KEK Mandalika. Diantaranya, PPN tidak dipungut atas jasa konstruksi infrastruktur di KEK Mandalika termasuk Sirkuit Mandalika, bebas bea masuk atas barang modal ITDC maupun fasilitas Grandstand dan fasilitas pendukung sirkuit lainnya, serta kemudahan dalam proses perijinan di KEK Mandalika.
Diharapkan kedepannya ITDC selaku BUPP maupun para investor selaku Pelaku Usaha di KEK Mandalika akan lebih maksimal dalam memanfaatkan fasilitas fiskal maupun non fiskal di KEK Mandalika.
“Kami juga berharap dengan adanya Kantor Administrator KEK Mandalika, diharapkan dapat mempermudah koordinasi antara BUPP, Pelaku Usaha dengan Administrator KEK Mandalika, maupun dengan stakeholder terkait lainnya,” harapnya.
Tercatat hingga September 2023, capaian kumulatif realisasi investasi di KEK Mandalika sebesar Rp4,79 Triliun.
Dari realisasi investasi tersebut, dalam periode yang sama KEK Mandalika telah menyerap tenaga kerja untuk tahun 2023 sampai dengan September sebesar 8.154 orang (termasuk tenaga kerja WSBK 2023).
Untuk MotoGP tahun 2023, per-tanggal 13 Oktober 2023 telah menyerap ± 2.400 orang (termasuk Marshall, Medic, Volunteer, dll).
Selain penyerapan tenaga kerja yang tinggi, keberadaan KEK Mandalika dengan adanya kegiatan-kegiatan internasional juga memberikan multiplier effect kepada masyarakat sekitar dan peningkatan PDRB Provinsi Nusa Tenggara Barat. (rl)