Hearing Polemik Pilkadus Batunyala Memanas

MEMANAS: Hearing polemik pilkadus Batunyala di ruang Banmus DPRD Lombok Tengah, memanas (MUHAMMAD HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA-Pemkab Lombok Tengah akhirnya merespon tuntutan warga Desa Batunyala Kecamatan Praya Tengah, kemarin (25/10).

Bagian Hukum Setda Lombok Tengah mempertemukan warga dengan Pemdes Batunyala, di ruang Banmus DPRD setempat. Seperti tuntutan sebelumnya, warga meminta kejelasan terkait polemik pilkadus di Batunyala. Karena warga menilai, Kades Batunyala Harianto semena-mena dalam melantik kadus di desa tersebut. ‘’Pemilihan dan pelantikan 10 kadus di Batunyala sarat dengan kecurangan, karena tidak pernah sosialisasi. Dalam undangannya Musrenbang, kok praktiknya pelantikan,’’ ungkap Ketua LSM Formapi NTB, Ichsan Ramdani yang mendampingi warga.

Ditambahkan Saparuddin selaku perwakilan warga mengatakan, pilkadus itu dilakukan tanpa rekomendasi camat. Tetapi, camat malah hadir dalam pelantikan tersebut. ‘’Pak Camat sendiri yang bilang berkas pikadus itu sudah dikembalikan ke desa. Tapi kok hadir dalam pelantikan itu. Ini namanya pembohongan publik,’’ ungkap Saparudin.

Baca Juga :  Tolak Pilkadus, Warga Batunyala Gedor Pendopo Bupati

Kades Batunyala, Harianto membantah semua tuduhan warganya itu. Dia menanggapi, pihaknya jauh hari sudah mensosialisasikan pilkadus ini lewat masing-masing RT. Bahwa akan ada pembukaan untuk pendaftaran pilkadus dengan memasang spanduk besar di Kantor Desa. Aneh kemudian jika pilkadus itu dinilai tidak transparan dan tanpa sosialisasi. ‘’Tapi kalau ada yang kurang puas, saya mohon maaf,’’ ucapnya.

Jelas Harianto, terkait pelantikan kadus diakuinya bahwa itu semua semata-mata karena keinginan masyarakat yang mendesak. Kebetulan, saat itu ada acara Musrembangdes, sehingga disatukan acaranya untuk efesiensi anggaran. ‘’Untuk mengirit biaya, maka Musrenbang tersebut dipadukan dengan pelantikan kadus baru,’’ jelasnya.

Sementara camat Praya Tengah, Sahri mengakui bahwa saat itu memang benar telah mengembalikan berkas kadus ke pihak desa. Namun, diakuinya juga pengembalian tersebut lantaran saat itu administrasinya kurang lengkap. ‘’Saya kembalikan berkas tersebut untuk melengkapi administrasi saja,” terangnya.

Baca Juga :  Pemprov Disarankan Gugat BPN

Alasan kades dan camat ini ternyata tak sepenuhnya diterima warga. Sehingga suasana sempat memanas lantaran masyarakat tidak puas dengan jawaban dari kades dan camat. Masyarakat pun sempat ricuh dengan menumpah air mineral yang ada di depany. Namun, beruntung tidak berakhir anarkis karena bisa ditenangkan oleh massa yang lain.

Ketua Komisi I DPRD Lombok Tengah, M Samsul Qomar menimpali, apa yang dilakukan masyarakat merupakan salah satu cara bagaimana masyarakat mencintai pemimpinya. ‘’Kalau bisa diselesaikan baik-baik, kenapa tidak. Saya yakin, semua ini karena masyarakat cinta sama Pak Kades, sehingga masyarakat memberikan masukan,’’ bujuknya.

Hearing yang berlangsung selama dua jam lebih itu, tidak menemukan titik terang. Bahkan, masyarakat sendiri bubar dengan nada kesal dan mengancam akan membongkar masalah-masalah lain yang ada di desa. (cr-met)

Komentar Anda