Harga Garam Turun, Petani Mengeluh

Hal senada juga disampaikan Amaq Muji, petani garam asal Dusun Tutuk, Desa Jerowaru, Kecamatan Jerowaru. Menurutnya, sudah saat ini hasil produksi garam rendah, harga jualnya juga telah menurun.

“Kalau hasil panen banyak, saya bisa menjual 15 hingga 40 karung garam per bulan. Dimana untuk satu karung kita jual dengan harga sekitar Rp 160 ribu,” sebutnya.

Baca Juga :  Provinsi NTB Belum Mampu Produksi Garam Industri

Belum lagi kalau musim hujan tiba, para petani garam akan terancam pekerjaannya. Dimana mereka tidak bisa lagi memproduksi kristal garam yang tergantung dengan sinar matahari. “Ya terpaksa menganggur kalau musim hujan, karena garam tidak bisa dihasilkan,” ujar Amaq Muji seraya berharap pemerintah tidak mengimpor garam dari luar negeri, dan lebih memberdayakan petani garam. (cr-wan)

Komentar Anda
1
2