GIRI MENANG-Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati Selasa (2/5) diwarnai dengan aksi coret-coretan banyak pelajar SMA/SMK/MA di Lombok Barat. Karena Selasa kemarin juga merupakan hari pengumuman kelulusan mereka.
Pelajar yang ditemui melakukan aksi coret-coretan ini di Lobar, banyak belum mengetahui dirinya lulus atau tidak. Yang penting melakukan aksi dulu sembari melakukan konvoi. Sehingga saat yang lain melakukan apel Hardiknas paginya, banyak yang justru konvoi saling mewarnai pakaian menggunakan pilox. Rambut pun tidak luput dari pilox. “Tolong berikan kebebasan kami untuk hari ini,” ujar salah satu peserta akis coret-coretan, saat ditemui di sekitaran Gerung.
Meski aksi coret-coretan dan konvoi yang dilakukan pelajar ini tidak nampak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, namun aksi mereka cukup mendapatkan perhatian masyarakat. Apalagi rata-rata tidak menggunakan helm.
Kepala SMAN 1 Narmada Darmawan yang diwawancarai Humas Lobar mengatakan, 100 persen atau total 448 orang siswa siswi lulus di SMAN 1 Narmada. Terkait dengan coret-coretan siswa-siswinya, menurut Darmawan telah diingatkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi NTB kepada semua kepala sekolah melalui surat edaran untuk tidak membiarkan para siswa-siswi melakukan coret-coretan seragam sekolahnya, tidak melakukan konvoi di jalanan untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.
Dari pihak sekolah tegas Darmawan telah berusaha untuk sebaiknya seragam sekolahnya agar disumbangkan kepada adik kelasnya. Namun imbauan tersebut rupanya tidak diindahkan. Para siswa yang gembira lulus, tetap melakukan aksi kurang terpuji tersebut. Aksi miris tersebut seakan menjadi sisi lain perayaan Hardiknas tahun ini. Untuk wilayah Narmada, berdasarkan pantauan Humas Lobar, jalur yang menjadi pusat konvoi siswa-siswi ada di jalan raya menuju Narmada-Suranadi-Sesaot. (zul)
