194 Sekolah Rusak di Bima Siap Dimaksimalkan Kembali

KUNJUNGAN: Mendikbud RI, Muhadjir Efendi (baju putih) bersama rombongan kala mengunjungio lokasi banjir bandang di Bima.

MATARAM–Sekitar 194 unit lembaga pendidikan dan sekolah di Kota Bima dan sekitarnya hasil pendataan usai banjir bandang sudah tidak memungkinkan untuk di tempati. Dalam waktu dekat ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI segera menggelontorkan bantuan berupa seragam sekolah, perbaikan infrastruktur dan perbaikan sarana dan prasarana.

Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) NTB, HM Irfan mengatakan, dalam kunjungan Mendikbud RI, Muhadjir Efendi, bersama rombongannya belum lama ini langsung menyaksikan bencana yang menimpa Kota Bima dan sekitarnya. Dalam pantauan tersebut, Mendikbud kontan membicarakan persoalan yang terjadi.

"Dari hasil pendataan kami, ada 194 sekolah yang perlu di maksimalkan kembali," katanya, Rabu (3/1).

Baca Juga :  Dikbud NTB Rencanakan Pengadaan Bus Mini

Komunikasi yang dibangun sejak kunjungannya pada 28 Desember 2016 lalu, ungkapnya, pihak pemerintah pusat langsung menindaklanjutinya dengan sigap. Praktis, hasil pendataan dengan cepat diperoleh pihaknya. Adapun bantuan yang dimaksud akan disampaikan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dalam hal perbaikan untuk infrastruktur pihaknya akan melakukan penilaian terhadap sejauhmana tingkat kerusakan.

Dengan begitu, beberapa sekolah atau lembaga pendidikan yang tingkat kerusakannya tinggi dan parah akan langsung diperbaiki dalam waktu dekat. Tujuannya agar proses belajar mengajar (PBM) langsung berjalan dengan maksimal.

Kemudian untuk seragam sekolah, terangnya,  sebagian besar sudah bisa dimanfaatkan oleh siswa di wilayah yang cukup memprihatinkan, "Yang jelas proses pendidikan di wilayah bencana akan berjalan kembali," tambahnya.

Baca Juga :  Passing Grade UKG Terkesan Persulit Kelulusan Guru

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, H. Muhammad Suruji menyampaikan keikutsertaannya meskipun kenyataan saat ini pihak pusat yang menanggulangi keseluruhan perbaikan kerusakan lembaga pendidikan tersebut. Ketika nanti ada kekurangan-kekurangan yang tidak bisa dipenuhi pemerintah pusat, dipastikan pemerintah NTB akan siap mengatasi persoalan yang ada.

Untuk sementara ini, pihaknya selaku perpanjangan tangan dari Mendikbud masih menunggu kepastian dari pihak pusat. Akan tetapi dalam kondisi ini, pihaknya tetap menyediakan anggaran untuk menutupi sebagian wilayah yang masih perlu untuk dimaksimalkan.(cr-rie)

Komentar Anda