Jika even tersebut setiap tahun tetap digelar, maka akan memiliki brand tersendiri, baik itu secara nasional maupun internasional. “Dimana pada bulan tertentu, khususnya di Masbagik atau Lotim akan ada suatu fetsival yang ikon acaranya yaitu tradisional fighting atau Belanjakan. Karena festival seperti ini jarang di daerah lain,” ungkapnya.
Suksesnya Festival Masbagik juga tak lepas dari suport yang diberikan Dispar Lotim. Dimana pihaknya akan tetap terus memberikan suport, sehingga di waktu mendatang pelaksanaan event ini akan lebih sukses dan lebih banyak dikunjungi wisatawan. Untuk itu pihaknya akan berusaha untuk mengemas even ini dengan sebaik mungkin.
“Untuk jangka panjang, festival ini tinggal di branding secara nasional. Kita akan lihat di tahun ini, karena ada beberapa even yang juga menyajikan hal-hal yang unik,” terang Ahyak.
Selain Festival Masbgaik, tahun ini juga akan digelar beberapa even tingkat kecamatan, seperti Alunan Budaya Pringgasela yang akan digelar pada tanggal 11 September mendatang. Event tersebut akan memecahkan rekor MURI dengan jumlah 1.300 penenun.
Belum lagi Festival Lampion Nanggi yang digelar di Sembalun. “Dan juga pemikiran kita kedepan. Semua festival di desa wisata dan kecamatan , nantinya bisa digabung dalam festival besar,” tutupnya. (lie)