ELPSA Tahap Kedua Kembali Digelar

SIMULASI: Asisten III Pemprov NTB, Baharudin, kala disajikan model aplikasi pembelajaran ELPSA dan didampingi Prof. Tom Lowrie dan Rektor IKIP Mataram, Prof. Dr. Toho Cholik Muthohir (Roziq/Radar Lombok)

MATARAM—Masih ingat program Experience Language Pictorial  Symbolic Aplication (ELPSA)? Program pembelajaran matematika melalui metode simbolik menggunakan gambar-gambar ini berlangsung untuk tahap kedua di Institut Keguruan dan Ilmu Pengetahan (IKIP) Mataram.

Senin kemarin (3/4), para peserta yang mengikuti program ini dikumpulkan di Aula Handayani IKIP Mataram dalam sebuah acara workshop. Dimana workshop tersebut dihajatkan untuk peningkatan mutu pembelajaran matematika di NTB.

Manager Program ELPSA, Dr. Gunawan M.Pd mengatakan, program ini sudah berjalan selama 1 tahun. Kontrak program ini berlangsung selama 3 tahun. “Ini tahun kedua dari program yang kami laksanakan,” ungkapnya.

[postingan number=3 tag=”pendidikan”]

Pada tahap pertama dalam program ini, jelasnya, terdapat 38 peserta yang terjaring. Peserta ini diambil dari kalangan guru matematika di semua kabupaten kota yang ada di NTB.

Sejatinya dalam program tahap pertama ini, bebernya, terdapat 40 peserta. Namun 2 guru peserta yang lain mengundurkan diri karena terkendala urusan substansial.

Dalam program ini IKIP Mataram bekerjasama dengan Camberra University. Di kampus yang berada di Australia inilah para guru peserta yang terjaring dikirim belajar terkait metode pembelajaran ELPSA tersebut.

Untuk tahap kedua, lanjutnya, ada sebanyak 35 peserta yang terjaring dari semua kabupaten kota di NTB. Mereka yang terjaring disebutnya melalui proses seleksi dan prankingan yang telah ditetapkan oleh IKIP Mataram.

“Untuk lulus di program ini tentu saja ada kualifikasi dan kriteria yang ditentukan,” jelasnya.

Dengan berjalannya program ini di tahun kedua, praktis tinggal 1 tahun lagi program tersebut berakhir.

Assisten III Pemprov NTB, Baharudin, mengapresiasi program tersebut. Melalui proses pembelajaran matematika ELPSA diharapkan mata pelajaran ini lebih fungsional. Mata pelajaran matematika diharapkan tidak lagi hanya sebatas menghitung rumus dan kalkulus lewat teori-teori.

Lebih dari itu, Baharudin berharap, pembelajaran ELPSA ini mampu diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Dengan begitu, manfaatnya dapat dirasakan oleh peserta didik.

Metode ELPSA, terangnya, bukan tidak mungkin akan menjadi model pembelajaran ideal matematika di NTB. Karena itu, metode ini diharapkan terus dikembangkan karena kemudahan-kemudahan yang didapatkan dalam mempelajari matematika.

Sementara itu, perwakila Camberra University, Prof. Tom Lowrie mengatakan, NTB dan IKIP Mataram dipilih sebagai percontohan dari program ELPSA ini karena mendapat dukungan penuh dari pihak-pihak terkait. Baik dari IKIP Mataram, Pemprov NTB serta stakeholder lainnya.

“Sebagus apapun program kalau tidak didukung oleh pihak-pihak di dalamnya tidak akan berjalan mulus. Inilah yaang paling utama dan sangat kami butuhkan,” tandasnya.

Sebelum ditunjuknya IKIP Mataram, sebutnya, banyak kampus yang mencoba menwarkan diri sebagai pelaksana program. Namun Camberra University menetapkan pilihan di IKIP Mataram dengan pertimbangan dukungan dari semua stakeholder. (rzq)

Komentar Anda