DPRD Kota Mataram Minta Merger Sekolah Dikaji

H Didi Sumardi (ABDI ZAELANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Ketua DPRD Kota Mataram H Didi Sumardi meminta kepada Dinas Pendidikan Kota Mataram untuk melakukan kajian secara komprehensif terkait rencana merger Sekolah Dasar (SD) yang mengalami kekurangan murid baru pada pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024.

“Harus cermat tidak boleh gegabah soal marger sekolah yang kekurangan murid dalam PPDB tahun ajaran 2023/2024,’’ kata H Didi Sumardi kepada Radar Lombok, kemarin.

Dikatakan Didi, membangun sekolah itu tidak gampang, terlebih di Kota Mataram soal lahan tidak mudah. Begitu nanti di merger kemudian faktanya berbeda di mana tahun berikutnya dibutuhkan bangunan sekolah. Makanya, idealnya harus dikaji baik secara demografi, angka pertumbuhan kelahiran seperti apa dan tingkat analisanya tidak cukup 1 atau 2 tahun.

Misalkan, 3 atau 4 tahun sebelumnya dan tahun ini, kemudian kecendrungan kedepan bagaimana. Pada saatnya nanti Eksekutif akan melakukan kajian tersendiri dan DPRD Mataram juga akan mengundang Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, serta  pihak terkait lainnya, supaya keputusan terkait merger SD ini tepat.

Menurutnya, bahwa realitas yang terjadi pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Disdik Kota Mataram. Semua muara yang dibicarakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Mataram dengan mengacu 8 standar pendidikan.

 Sebelumnya, Kepala Disdik Kota Mataram Yusuf menjelaskan bahwa sekolah-sekolah yang sedikit muridnya akan digabung.

Baca Juga :  Dua Siswa MAN 2 Mataram Ikut Pertemuan Mitra Muda UNICEF

“Sekolah-sekolah yang menerima murid baru sangat sedikit akan kita gabung. Hal ini sejalan dengan lahirnya Peraturan Wali Kota Mataram Nomor 2 tahun 2022 tentang Merger atau penggabungan sekolah menjadi satu atau penutupan sekolah sudah ada peraturannya,” ucapnya.

Dikatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan kajian, apakah sekolah yang kekurangan itu digabung atau tidak tentu dikaji secara komprehensif. Dan selanjutnya, hasil kajian itu akan diserahkan kepada Wali Kota Mataram.

Untuk diketahui, ada beberapa sekolah yang rencananya bakal kena merger, diantaranya, ada 2 SDN 11 Ampenan dan SDN 14 Ampenan. Kemudian di Mataram ada SDN 31 Mataram, SDN 20 Mataram, di Pagutan juga ada muridnya sangat sedikit.

Bahkan dari kajian yang telah dilakukan ternyata murid yang berada di sekitar sekolah tersebut ternyata tidak ada usia anak sekolah, sehingga ini yang menyebabkan kekurangan murid. Rendahnya jumlah murid baru yang masuk di sekolah tersebut dipicu beberapa faktor, diantaranya tidak ada anak usia sekolah dasar yang tinggal di lingkungan tersebut.

“SDN 31 Mataram ini berada di kawasan kompleks perkantoran dan pertokoan, sehingga anak usia SD yang masuk di situ tidak ada,” ungkap Yusuf.

Baca Juga :  Dikbud NTB Bakal Evaluasi Pelaksanaan PPDB 2023

Sementara itu, minimnya murid di SDN 35 Pagutan, karena akses jalan menuju sekolah tersebut sudah ditutup, sehingga anak-anak di kawasan Pagutan-Karang Genteng memilih bersekolah di tempat lain. Bahkan, pihaknya sudah koordinasi dengan lurah untuk membuka akses jalan dengan merobohkan tembok tersebut, namun pihak lurah tidak berani karena faktor keamanan.

Terpisah, Ketua PGRI Kota Mataram HL Kaharudin menyampaikan sekolah yang mendapatkan murid baru pada PPDB tahun ini tidak memenuhi satu rombel atau kurang dari 10 orang, maka bisa didrouping dengan sekolah terdekat. Hal ini banyak memberikan manfaat bagi semua kalangan.

Diakui, bahwa pendaftaran murid baru tahun ini belum merata untuk semua sekolah di Kota Mataram. Ada sekolah yang melebihi kapasitas dan ada juga sekolah yang belum memenuhi jumlah murid baru untuk satu rombel. Hal ini kemungkinan karena zona irisan antar sekolah yang berdekatan. Sekolah juga mengalami persoalan yang sama, baik itu sekolah yang mendapat murid yang melebihi kouta dan juga sekolah yang kekurangan murid.

“Nah sekolah yang digrouping dari tadi guru dapat dimutasi ke sekolah yang masih membutuhkan,” tutupnya. (adi)

Komentar Anda