Dispar NTB Sorot Antrean Penumpang di Gili Trawangan

PADAT : Antrean penumpang di Gili Trawangan mendapat sorotan dari Dispar NTB. (IST FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM – Belakangan ini, Destinasi wisata Gili Trawangan, Meno dan Air (Tramena) semakin ramai dikunjungi wisatawan domestik, serta mancanegara.

“Ini membawa berkah bagi pelaku jasa pariwisata dan masyarakat yang ada Gili Tramena,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB Jamaluddin Malady, Selasa (8/8).

Menurutnya, kebangkitan pariwisata di NTB bisa terlihat dari kunjungan ke Tiga Gili. Salah satu destinasi andalan ini sempat mati suri akibat gempa bumi dan pandemi Covid 19. Hal ini membuat masyarakat dan pelaku usaha yang mengandalkan sektor pariwisata kehilangan pendapatannya.

Jamal mengatakan, kondisi tiga gili saat ini sudah semakin ramai Wisatawan mancanegara banyak yang datang via Bali dengan menggunakan kapal cepat.

“Cukup ramai. Paling banyak wisman berkunjung ke Gili Trawangan,” ujarnya.

Hanya saja, Jamal memberi sedikit catatan, yakni mengenai kepadatan antrean di dermaga yang ada di Gili Trawangan maupun Gili Air. Di mana terjadi antrean yang cukup panjang dan lama di pelabuhan. Wisatawan banyak yang berdesak-desakan, antara mereka yang menunggu kapal dan yang baru datang.

Baca Juga :  Anggaran Silpa Diduga Diselewengkan Desa

”Dermaga ini kan cuma satu, panjang dan crowded tadi,” kata Jamal.

Dengan kondisi yang sangat padat di dermaga, menurut Jamal, Pemkab Lombok Utara perlu melakukan pengaturan, tentu dengan melibatkan pengusaha kapal cepat. Salah satunya bisa melalui pengaturan kedatangan dan penjemputan kapal cepat ke tiga gilli. Selain soal jadwal, Pemkab KLU juga bisa membuat alur keluar masuk yang lebih representatif. Sehingga wisatawan yang datang dan akan pulang dari tiga gili, bisa tetap nyaman tanpa berdesak-desakan.

“Yang paling penting itu kan soal kenyamanan. Kalau wisatawan nyaman, mereka bisa datang lagi,” tandasnya.

Baca Juga :  Pendaftaran Seleksi JPTP Berakhir

Sementara itu, Pemkab terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan fasilitas, serta sarana prasarana pariwisata di tiga gili. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi setiap wisatawan yang datang.

Salah satu program yang akan dilaksanakan di masa mendatang terkait dengan one gate system. Regulasi ini akan mengatur setiap wisatawan yang akan datang dan pulang dari tiga gili harus melalui satu pintu, yakni di Pelabuhan Bangsal.

Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu mengatakan, sebelum ke arah one gate system, pemda akan lebih dulu menyiapkan fasilitas untuk wisatawan, sehingga ketika aturan tersebut berlaku, tidak terjadi pro kontra lagi, seperti beberapa waktu lalu.

“Kalau sekarang yang akan berlaku itu soal one gate payment dulu,” kata Djohan. (rie)

Komentar Anda