Disbudpar Klaim Kunjungan Wisatawan 2,9 Juta Orang

RAMAI: Kunjungan wisatawan ke NTB semakin ramai. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB mengklaim jumlah kunjungan wisatawan sampai bulan November ini 2,9 juta orang. Nampak wisatawan asing meninggalkan Gili Trawangan menuju Bali, belum lama ini (Sigit Setyo/Radar Lombok)

MATARAM – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Provinsi NTB Lalu Moh Faozal mengklaim target kunjungan 3 juta wisatawan tahun ini bakal tercapai.

Sampai November saja, jumlah angka kunjungan wisatawan sudah menyentuh angka 2,9 juta. Dikatakan Faozal, jumlah wisatawan yang mencapai 2,9 juta tersebut, setengahnya atau 50 persen merupakan wisatawan mancanegara. “Jumlah wisatawan sudah 2,9 juta, saya yakin akhir Desember sudah bisa mencapai target 3 juta wisatawan,” terangnya kepada Radar Lombok di sela-sela acara silaturrahmi pariwisata NTB bertajuk Meraih 4 juta wisatawan tahun 2018, Selasa kemarin (13/12).

Menurut Faozal, dirinya bukan sekedar asal menyebut angka. Jumlah 2,9 juta tersebut bisa dipertanggungjawabkan dengan baik. “Kalau ada yang tidak percaya, ayo saya tantang kita diskusikan masalah ini,” ujarnya.

Hitungan disbudpar diklaim tidak sembarangan. Mengingat, angka tersebut diketahui setelah menghitung jumlah kamar hotel, lima pintu masuk baik itu bandara maupun tiga pelabuhan. Oleh karenanya, Faozal mengaku target 3 juta wisatawan tahun 2016 dipastikan tercapai pada akhir Desember.

 Wisatawan terbanyak masih asal  Malaysia, setelah itu diikuti Australia. Berikutnya dari negara-negara di benua Eropa, Timur Tengah dan lain-lain. “Coba lihat saja di Gili (Trawangan, Meno dan Air) banyak  sekali orang luar negeri. Jumlahnya meningkat dibandingkan tahun lalu,” katanya.

Untuk tahun 2017, Faozal kembali meningkatkan target menjadi 3,5 juta wisatawan. Kemudian pada tahun 2018 target sudah pada angka 4 juta kunjungan wisatawan. “Ini cara saya memotivasi diri, kalau kadis lain mungkin tidak berani pasang target. Tapi kalau saya berani,” ucap Faozal.

Disbudpar sendiri terus berbenah untuk mencapai target kunjungan wisatawan. Berbagai sarana dan prasarana pendukung disiapkan dengan baik. Anggaran untuk pengadaan jamban dan sarana lainnya di obyek wisata saja mencapai Rp 9 miliar.

Acara silaturahmi pariwisata tersebut dirangkaikan juga dengan pengukuhan pengurus Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Provinsi NTB periode 2016-2021. Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi   mengukuhkan  pengurus PHRI di hadapan pimpinan DPRD, Badan  Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), General  Manajer (GM) Angkasa Pura, GM Bandara Internasional Lombok, HPI, IPKA, ASITA,PUTRI, ASPI dan ratusan para pelaku pariwisata NTB.

Dalam sambutannya, gubernur menyampaikan rasa terimakasihnya kepada PHRI dan seluruh pelaku pariwisata yang sudah bekerja keras demi pariwisata di NTB. Tidak lupa pula diingatkan kepada semua elemen yang terkait pariwisata agar bisa bersinergi dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di NTB.

Secara tegas, gubernur mengingatkan kepada pelaku industri pariwisata dan pelaku industri apapun agar memperhatikan lingkungan. “Sehingga pendekatannya bukan menyerap Sumber Daya Alam (SDA) sebesar-besarnya, tapi bagaimana memanfaatkan yang ada di sekitarnya juga,” ucapnya.

Akibat industri yang tidak memperhatikan lingkungan, dampak buruk akhirnya dirasakan oleh masyarakat. Kasus seperti itu sudah banyak terjadi di Kota Mataram, Lombok Barat dan juga Lombok Utara. Bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi juga di pulau Sumbawa.

Menutup pesannya, gubernur mengingatkan juga kepada semua pelaku pariwisata agar menjaga nama baik NTB. Terutama dalam hal keamanan dan kenyamanan wisatawan. Komunikasi dengan masyarakat setempat harus dilakukan. “Saya ingatkan ya, jangan sampai masyarakat setempat dijadikan penonton. Rangkul mereka dan ajak komunikasi dengan baik agar keamanan dan kenyamanan itu terwujud,” pesan gubernur. (zwr)