Para Jenderal Negara Sahabat, Siswa Lemhanas Kunjungi Lombok

MATARAM—Selama lima hari, 27 Juni hingga 1 Juli 2016, rombongan Jenderal dan Perwira Menengah, baik dari Indonesia, maupun negara-negara sahabat berkunjung ke Lombok. Kunjungan perwira tinggi dan menengah yang merupakan siswa Program Pendidikan Reguler Angkatan LIV (PPRA LIV) Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) 2016 itu ke Lombok, adalah untuk mengikuti program pengenalan budaya lokal di Indonesia.

“Materi program pengenalan budaya lokal di Indonesia ini merupoakan materi wajib yang harus diikuti oleh siswa Lemhanas, khususnya yang berasal dari luar negeri. Kali ini ada sembilan peserta yang mengikuti kegiatan di Lombok, diantaranya delapan orang berasal dari tentara, dan seorang diantaranya sipil,” kata pimpinan rombongan, sekaligus Tenaga Ahli Pengajar Bidang Ideologi Lemhannas RI, Marsekal Muda TNI Dedy Nita Komara, SE, dalam sambutan ketika acara berbuka puasa yang digelar Disbudpar NTB di Museum NTB, Kamis kemarin (30/6).

Kesembilan peserta Lemhanas dari negara sahabat tersebut lanjutnya, yaitu Brigjen AD HJ Seneviratne RWP RSP (Commander Division Infantry Srilangka), Brigjen AD Fayiz Abdelrahman Moh’d Alferokh (Staf Kesatuan Pertahanan Yordania), Kolonel AL Anuar bin Hj (Tentara Laut Diraja Malaysia), Kolonel AU Choosak Kasatewit (Deputy Director of International Thailand), Kolonel AD Sok Nousan (Komandan Sekolah Para 2 Komando Kamboja), Letkol AD Kone Moriba (Mabes TNM Republik Mali), Letkol AD Rafidison Alain Bernardin (Chief of Cellule TACTIC Madagaskar), Malakai Raceva (Officer Commanding Fiji), dan Nhlalo Tshuma (Senior Procurement Officer Zimbabwe).

“Selama lima hari berada di Lombok, siswa peserta Lemhanas telah mengunjungi sejumlah lokasi yang merupakan pusat budaya, maupun destinasi wisata yang sangat populer di NTB. Diantaranya yaitu berkunjung ke Dusun Tradisional Desa Sade, Pusat Kerajinan Tenun Desa Sukarara, Sekolah Pedalangan Wayang Sasak di Desa Sesela, Taman Narmada, Gili Trawangan, Pusat Kerajinan Perhiasan Emas dan Mutiara di Kelurahan Sekarbela, serta hari terakhir adalah kesempatan kali ini, berkunjung ke Museum Negeri NTB, sekaligus berbuka puasa bersama,” jelas Dedy.

Banyak kesan yang didapatkan peserta Lemhanas selama berkunjung ke Lombok. Seperti pengalaman yang disampaikan Kolonel AL Anuar bin Hj (Tentara Laut Diraja Malaysia), bahwa antara masyarakat Lombok dengan negara Malaysia ternyata memiliki hubungan yang sangat harmonis, dan saling membutuhkan.

“Banyak warga Lombok yang mencari rejeki untuk menafkahi keluarganya, dengan bekerja di Malaysia. Sebaliknya, banyak masyarakat Malaysia yang berkunjung ke Lombok untuk berwisata. Bahkan baru kali ini pula saya mendengar istilah “Jamal” atau Janda Malaysia. Istilah yang disematkan untuk kaum perempuan Lombok yang suaminya sedang bekerja di Malaysia,” tutur Anuar.

Disampaikan Anuar, hubungan baik juga terjadi diantara pelaku bisnis dari negara Indonesia dan Malaysia. “Saat ini telah beroperasi Maskapai Penerbangan Malindo, yang merupakan akronim dari Malaysia Indonesia. Hasil kerjasama antara pengusaha penerbangan asal Indonesia dan Malaysia,” bebernya.

Sementara Sekretaris Daerah NTB, H. Rosyadi Sayuti, dalam sambutan mewakili Gubernur NTB menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Lemhanas, yang telah menjadikan Lombok sebagai lokasi program pengenalan budaya lokal Indonesia bagi siswa Lemhanas dari luar negeri.

“Apa yang dilakukan Lemhanas ini, secara tidak langsung telah mempromosikan berbagai potensi yang ada di Pulau Lombok, khususnya dalam bidang kepariwisataan. Apalagi lokasi-lokasi yang dikunjungi itu merupakan obyek-obyek wisata unggulan NTB. Sehingga setelah kembali ke negara masing-masing nanti, para peserta Lemhanas akan bercerita kepada keluarga, sahabat, dan kolega tentang keindahan alam, keunikan seni dan budaya, serta kelezatan berbagai kulinernya,” terang Rosyadi.

Kesempatan itu, Rosyadi yang juga mendapat titipan pesan dari Kepala Disbudpar NTB, HL Moh. Faozal, dalam sambutan juga tak ketinggalan mengenalkan aneka potensi wisata yang ada di Lombok maupun Sumbawa. “Yakinlah, Lombok ini tidak kalah indahnya dengan Bali. Bahkan dengan berkunjung ke Lombok, wisatawan sekaligus juga bisa melihat aneka tradisi masyarakat Bali. Namun sebaliknya di Bali, wisatawan tidak bisa melihat seni dan tradisi Lombok,” pungkas Rosyadi. (gt)