SELONG—Pucuk pimpinan PT. Energi Selaparang Lombok Timur (Lotim) dilakukan pergantian. Jabatan Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah (Perusda) Lotim yang sebelumnya dijabat oleh H Lalu Mahsun, kini telah digantikan dengan Sapardi SH. Sementara jabatan baru H Lalu Mahsun, dia dipercaya menjadi direktur operasional.
Pergantian pucuk pimpinan perusahaan tersebut ditandai dengan pelantikan dan dan pengambilan sumpah jabatan yang berlokasi di Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang dikelola oleh PT Energi Selaparang itu sendiri yang berlokasi di Desa Suryawangi, Labuhan Haji, Kamis kemarin (13/7). Pengambilan sumpah jabatan dipimpin langsung Wakil Bupati Lotim, Haerul Warisin.
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Nomor 41/PT.ES.LM terkait dengan pengangkatan Direktur dan Direktur operasional priode masa jabatan 2017 -2020.
Pelaksanaan kegiatan dihadiri oleh sejumlah unsur terkait di lingkup Pemkab Lotim. “Kita bersama patut bersyukur bisa hadir dalam kegiatan ini dalam kondisi sehat,” ungkap wakil Bupati Haerul Warisin membukan sambutannya.
Dikatakan, Pemkab Lotim sejauh ini telah berusaha untuk membangun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan sebanyak mungkin. Mulai dari Selaparang Finance, PD Agro Selaparang, termasuk PT Energi Selaparang.
Keberadaan Selaparang Finance dan PD Agro Selaparang dianggap telah memberikan kontribusi bagi daerah. Hal itu dilihat dari jumlah keuntungan yang diraup dari berbagai jenis usaha yang dikelola sejak mulai didirikan.
“Selaparang Finace telah meraih keuntungan sampai Rp 7,3 miliar. Sedangkan PD Agro Selaparang yang sebelumnya hanya memiliki modal Rp 3,5 miliar. Kini modalnya sudah meningkat hingga Rp 5 miliar. Dan juga mampu menyerap tenaga kerja, kalau melihat dari jumlah pegawainya yang cukup banyak,” beber Warisin.
Sementara untuk PT Energi Selaparang, diharapkan supaya melakukan pembenahan terhadap sejumlah hal. Diantaranya terkait sistem kerja para pegawainya. Dimana pola kerja para pegawai yang ada di perusahaan  tersebut harus dijadwalkan secara bergantian.
Dengan cara ini, maka pekerjaan yang banyak di usaha AMDK yang dikelolanya bisa berjalan dengan baik. “Kualitas air juga harus dijaga. Dan pabrik air juga tidak boleh berhenti boperasi, supaya produksinya banyak. Sehingga hasil produksinya bisa masuk ke semua kecamatan,” pesannya.
Selain itu, malasalah kemanan dan kebersihan di perusahaan air minum ini juga harus tetap dijaga. Semua pihak diajak supaya berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. “Karena pendapatan daerah dari perusahaan tersebut juga untuk masyarakat Lotim,” tutup Warisin. (lie)