MATARAM — Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri berhasil menangkap dua terduga teroris di wilayah Lombok Timur (Lotim), dan Lombok Barat (Lobar), Jumat malam (14/7) lalu. Ke dua terduga teroris, yakni HSN alias UL, yang dibekuk di Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Majidi, Kabupaten Lotim, dan OS alias O, ditangkap di Dermaga Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lobar.
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin, ketika dikonfirmasi juga membenarkan adanya penangkapan dua terduga teroris di Lombok oleh Tim Densus 88 Mabes Polri. Pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang,dan tidak menimbulkan keresahan yang bisa menyebabkan gangguan keamanan. Terlebih para terduga telah diamankan dan sudah dibawa ke Jakarta. “Tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, karena (terduga pelaku) sudah diamankan oleh aparat kepolisian,” kata Arman.
Kabid Humas juga mengimbau kepada masyarakat untuk melapor ke aparat kepolisian terdekat, apabila ada aktivitas yang mencurigakan berkaitan dengan terorisme. “Apabila ada hubungannya atau yang dicurigai dengan hal-hal terorisme, segera melaporkan ke aparat keamanan, yaitu kepolisian,” pinta Arman.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan dalam keterangan resmi membenarkan adanya penangkapan ke dua terduga teroris itu di Lombok. “Ke dua terduga pelaku tersebut, memiliki keterlibatan yang berbeda. HSN alias UL sejak tahun 2015-2017 berperan dalam perekrutan H (sudah di KAP) untuk menjadi anggota JAD Bima (saat ini menjadi DPO),” kata Ramadhan, Minggu (16/7).
HSN lanjut Karo Penmas, memiliki paham Daulah Islamiyah. Sementara OS merupakan Anggota Anshor Daulah Lombok Timur yang aktif mengikuti pertemuan atau kajian di Rumah Quran Aik Berik, dan di rumah HSN alias UL.
OS diketahui sejak 8 Agustus 2022 hingga saat ini, aktif membahas Daulah Islamiyah di dalam percakapan Grup WhatsApp kajian Islam Kaffah, dan di media sosial Facebook (FB) miliknya atas nama “Hamzah”.
Dalam postingannya, OS membagikan video tutorial pembuatan bom dan senjata api rakitan, serta memiliki rencana untuk hijrah ke Suriah. Saat ini, kedua terduga pelaku sudah dibawa ke Jakarta untuk diperiksa lebih lanjut.(sid)