Dekranasda NTB Dorong Anak Muda dan Siswa SMK Jadi Desainer

MATARAM-Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB, Hj.Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah menyebut NTB memiliki potensi produk kriya NTB yang cukup besar. “Kita sudah punya karya-karya yang bagus. Kemarin saat lomba Dekranasda Nasional (contohnya), produk NTB mendapat penghargaan untuk empat kategori,” ujarnya saat jumpa pers di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB di Mataram, baru-baru ini.

Walaupun begitu, Niken menerangkan bahwa semangat pengembangan harus tetap dijaga dan terus ditingkatkan, sehingga produk kriya NTB bisa diproduksi secara masal atau memasuki pasar industri.

Untuk itu, pihaknya terus mendorong semangat anak-anak Muda NTB untuk ikut serta memajukan kriya di NTB. Terutama untuk mendorong lagi munculnya inovasi-inovasi baru yang mampu bersaing bukan hanya di tingkat nasional, namun juga internasional. “Dalam Lomba Desain Busana Tenun Khas NTB 2019 yang dilaksanakan 4 Desember mendatang, kami ingin anak-anak Muda dan para Siswa SMK bidang kriya ikut mengirimkan karya-karya desain terbaiknya”, ujar Niken.

Ia berjanji akan segera mengirim sejumlah desiner untuk turun ke sekolah-sekolah guna menumbuhkan keberanian berkreasi menjadi desainer dan kemudian mengajak anak-anak SMK supaya mereka mau mengirimkan karyanya. “Kita perlu lebih banyak anak muda yang mau memperhatikan, berkarya, dan mau menggunakan bahan dari NTB sendiri,’’ ujar Niken.

Menurutnya, salah satu kendala yang dialami saat ini adalah kurangnya jumlah produk kriya yang ada di NTB untuk memenuhi kebutuhan pasar. ‘’Rekan-rekan UKM dan perajin sudah banyak order, jadi banyak ngisi pameran. Kadang-kadang Bale Kriya belum tentu kebagian juga barangnya. Artinya satu sisi ada pergerakan ekonomi yang bagus dari kerajinan kita. Tapi di sisi lain kita belum mampu membuat dalam jumlah banyak dan besar,’’ ujarnya. Untuk itu, dengan melibatkan anak-anak muda jumlah produksi tersebut diharapkan dapat mengalami peningkatan.

Karenanya, Dekranasda NTB juga terus mendorong produksi kriya dari pengrajin dan UMKM agar segera masuk ke dalam tahap industri. Pasalnya, pangsa pasar produk kriya NTB disebut cukup besar. Salah satu target yang berusaha dicapai adalah menjadikan NTB sebagai pusat industri busana muslim, khususnya yang menggunakan kekhasan kriya yang ada di NTB.

‘’Kita sudah jadi world best Muslim tourist destination. Kalau itu dikembangkan dengan baik, kita bisa jadi Muslim fashion center,’’ ujar Niken. Untuk itu, Dekranasda NTB juga tengah melakuan pemetaan potensi kriya yang ada di seluruh wilayah NTB. Dengan begitu, NTB diharapkan dapat segera memiliki peta khusus yang menunjukkan jenis, kualitas dan lokasi dari produk-produk kriya yang menjadi andalan di NTB.

Dalam ajang Dekranasda NTB Award tahun 2019, kata Istri orang Nomor satu di Bumi Gora itu, memiliki lima kriteria penilaian. Yaitu kesempurnaan pengerjaan, autentisitas, inovasi, memiliki nilai jual, eco-friendly, dan memenuhi unsur tanggung jawab sosial dan keadilan terkait pemanfaatan tenaga kerja. Ada tujuh kategori yang ditawarkan, yaitu kreasi keramik, serat alam, batu-batuan, kayu-kayuan, tekstil, logam, dan metrial asli alami yang lain. ‘’Hasil terbaik Dekranasda NTB Award untuk kriya tahun 2019 akan diikutkan pada Dekranas Award tahun 2020 di Jakarta,’’ ujar Niken. (rabuang@kominfotik)