Cuaca Buruk, Kapal Pesiar Sandar di Gili Kere

Cuaca Buruk, Kapal Pesiar Sandar di Gili Kere
PEMERIKSAAN: Kapolsek Keruak, Iptu Arif Budiman, bersama anggota Ditpolair Polda NTB ketika melakukan pemeriksaan terhadap kapal pesiar Bulan Baru 05 yang sandar di Gili Kere sejak pertengahan puasa, hingga hari ini. (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG–Keberadaan kapal pesiar dengan nama “Bulan Baru 05” yang sandar di Gili Kere, Desa Lungkak, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), sempat membuat warga setempat bertanya-tanya. Pasalnya, sangat jarang sekali di daerah itu ada kapal yang datang, apalagi di kapal itu terdapat orang asing.

“Keberadaan kapal Bulan Baru 05 yang ada dekat Gili Kere, tidak ada masalah. Mereka (kapal, red) hanya numpang nyandar saja. Karena pada saat berlayar cuaca buruk, sehingga memutuskan untuk bersandar,” kata Kapolres Lotim melalui Kapolsek Keruak, Iptu Arif Budiman, kepada Radar Lombok, Kamis kemarin (6/7).

Dijelaskan, Kapal Bulan Baru 05 yang berada di Gili Kere merupakan kapal pesiar yang berasal dari Jawa, dan juga memiliki anak perusahaan di Bali. Namun keberadaan mereka di Gili Kere hanya sekedar bersandar, menghindari cuaca buruk. Tetapi karena lama bersandar, membuat masyarakat sekitar menjadi bertanya-tanya, sehingga dilakukan pemeriksaan.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kapal pesiar tersebut, tidak ada aktivitas apapun yang dilakukan oleh awak kapal, dan semua surat-suratnya juga lengkap. ”Setelah kita mendapat laporan dari masyarakat, kita langsung berkoordinasi dengan Ditpolair Polda NTB untuk melakukan pengecekan,” jelasnya.

Baca Juga :  Bantuan Kapal Penangkap Ikan Mulai Didistribusikan

Lebih lanjut disampaikan, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan bersama dengan Polair, awak kapal mengaku kalau sebagian anak buah kapal (ABK) pulang ke kampung halaman untuk merayakan lebaran Idul Fitri.

Keberadaan mereka di tengah laut memang sejak sebelum lebaran, yang karena ada angin kencang, sehingga kapal lebih memilih bersandar, menunggu cuaca kembali membaik.

“Kapten kapalnya berasal dari Indonesia. Namun beberapa awak kapalnya memang ada yang orang asing, tetapi sudah menetap di Indonesia. Jadi tidak ada masalah dengan keberadaanya, dan juga sudah dilaporkan ke Syahbandar,” jelasnya.

Sementara itu, perwakilan Syahbandar di Desa Tanjung Luar, Alimsyah menegaskan bahwa kapal Bulan Baru 05 yang berada di perairan Gili Kere merupakan kapal pesiar yang mempunyai surat-surat resmi, dan sudah melaporkan keberadaannya di Syahbandar. “Kalau untuk kapal pesiar Bulan Baru 05 sudah melaporkan ke kita. Jadi tidak ada masalah dengan keberadaannya, sehingga masyarakat jangan merasa kawatir,” jelasnya.

Baca Juga :  Penyeberangan Kapal ke Gili Trawangan akan Diatur

Keberadaan kapal Bulan Baru 05 yang sandar di salah satu Gili ini bukan merupakan yang pertama kali. Sebelumnya kapal ini juga pernah bersandar ditempat yang sama. ”Sudah dua kali ini dia (kapal) bersandar, dan pada saat mau meninggalkan tempatnya, dia juga datang melaporkan diri. Kemudian pada pertengahan puasa dia bersandar lagi,” sebutnya.

Disampaikan, kapal pesiar Bulan Baru 05 terakhir kali bersandar membawa beberapa orang penumpang yang merupakan warga asing, dan kapal ini di Nahkodai oleh Kapten Ade Setiawan, dan 5 ABK yang semuanya merupakan orang Indonesia saja.

“Kalau berdasarkan laporan yang masuk disini, semua penumpangnya berasal dari luar negeri. Ada yang dari Australia, Amerika, Perancis, dan Portugal. Semua juga dilengkapi dengan dokumen yang lengkap, seperti paspor dan lainnya,” pungkas Alimsyah. (cr-wan)

Komentar Anda