Bupati Lobar Luncurkan Duta Anti HIV/AIDS

LUNCURKAN: Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun memasang selempang tanda peluncuran duta anti-HIV/AIDS di Lombok Barat. (IST FOR RADAR LOMBOK)

GIRI MENANG–Bupati Lombok Barat (Lobar) Hj. Sumiatun meluncurkan Duta Anti HIV/AIDS pada Hari Anti AIDS sedunia di SMPN 4 Gerung pada Sabtu (2/12/2023).

Peluncuran Duta Anti HIV/AIDS ini merupakan upaya Pemda Lobar dalam mencegah penularan penyakit HIV/AIDS.

Peluncuran ditandai pemasangan selempang Duta Anti HIV/AIDS kepada para perwakilan siswa siswi yang tersebar di Lobar.

Sebagai upaya pencegahan, Bupati meminta kepada sekolah memperkuat pendidikan moral dan pendidikan keagamaan. Ini dikatakan Bupati saat memberikan arahan pada Hari AIDS sedunia.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  melalui sekolah-sekolah harus mengajarkan peserta didik sejak dini berperilaku sehat dan berbudi pekerti baik.

Hal itu untuk menanamkan pemikiran dan perilaku agar siswa dapat melakukan pencegahan terhadap HIV-AIDS.

Hal tersebut kata Bupati juga telah masuk dalam bahan ajar yang belum lama ini diluncurkan. Di mana penguatan pendidikan moral dan agama menjadi kunci penting untuk mencegah HIV/AIDS sejak dini.

“Karenanya saya minta Bapak dan Ibu di sekolah dapat menguatkan pendidikan moral dan agama sebagai pencegahan awal atas HIV/AIDS karena pada dasarnya HIV/AIDS ini disebabkan oleh tindakan atau perilaku yang salah. Karena HIV-AIDS itu tidak menular melalui pembicaraan dengan penderitanya, akan tetapi melalui hal-hal lain seperti transfusi darah, seks bebas, penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan air susu ibu,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Bupati Perempuan Pertama di Pulau Lombok ini mengajak semua pihak untuk tidak mengucilkan dan menjauhi penderita HIV/AIDS atau yang bisa disebut ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).

Ia meminta masyarakat  menghilangkan stigma dan diskriminasi dan menjauhi penderita.

Yang harus dijauhi adalah virusnya bukan orang. Menurutnya penderita HIV-AIDS harus dirangkul agar mereka tertangani dengan baik dan tidak mengalami kelelahan mental serta tidak melakukan tindakan menularkan ke orang lain.

Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan pembagian bunga kepada masyarakat khususnya generasi muda di Bundaran GMS.

Untuk diketahui bahwa HIV adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh. Sedangkan AIDS adalah kondisi atau sindrom.

Terinfeksi HIV bisa membuat seseorang mengalami AIDS apabila tidak terdeteksi sejak dini. Oleh karena itu perlu sosialisasi secara terpadu untuk mencegah berkembangnya virus HIV di masyarakat.

“Penanganan HIV adalah termasuk dalam standar pelayanan minimal di bidang kesehatan. Artinya tugas ini tidak hanya melekat pada tupoksi Dinas Kesehatan tetapi menjadi tanggung jawab kita bersama karena penyebaran umumnya terkait dengan perilaku,” ujarnya. (ami)

Komentar Anda