Bupati akan Tutup Lokasi Pembuatan Konten Tik Tok “Mandi Lumpur”

VIRAL MANDI LUMPUR: Inilah salah satu Lansia di Desa Stanggor, yang berperan “mandi lumpur” dalam live Tik Tok yang kemudian viral, sehingga menuai pro dan kontra atau kegaduhan di masyarakat.(IST/RADAR LOMBOK)

PRAYA– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah (Loteng) akhirnya angkat suara terkait viralnya konten Tik Tok, yang didalamnya terdapat emak-emak sedang mandi lumpur.

Pemkab Loteng akan menutup lokasi atau tempat pembuatan video tersebut.
Bupati Loteng, H Lalu Pathul Bahri menyatakan pihaknya akan mengambil sikap tegas dengan melakukan penutupan. Camat Praya Barat Daya, dan Kepala Desa (Kades) Stanggor sudah dipanggil untuk berkoordinasi lebih jauh terkait rencana penutupan tersebut. “Penutupan ini kita lakukan, karena adanya aksi live mandi lumpur ini telah membuat adanya kontroversi ditengah masyarakat. Kami di pemerintah saja tidak boleh membuat kegaduhan. Jadi kalau masyarakat gaduh itu kurang baik,” ungkapnya.

Untuk persiapan penutupan lokasi tersebut, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian, bagaimana menutup live mandi lumpur di Tik Tok yang dikelola oleh masyarakat di Desa Stanggor ini agar tidak terjadi permasalahan. “Jadi kami juga sudah melakukan koordinasi dengan kepolisian, kaitan dengan video Tik Tok yang sedang viral ini. Koordinasi penting kita lakukan, agar tidak terjadi kegaduhan- kegaduhan seperti itu. Maka secepatnya kita akan lakukan penutupan,” tambahnya.

Diakui, adegan meminta gift (hadiah) dengan acara live mandi lumpur di media sosial ini bukanlah pekerjaan rutin untuk mendapatkan uang. Hanya saja, kegiatan yang menuai pro dan kontra oleh masyarakat ini merupakan pekerjaan dadakan semata. Sehingga kalaupun nantinya ditutup, pihaknya juga akan merumuskan bagaimana tindaklanjut untuk memberikan perhatian kepada masyarakat (pelaku) siaran langsung itu. “Jadi kalau untuk bantuan nanti, masih sedang kita rumuskan seperti apa. Karena saya akan tinjau lokasi tempat siaran langsung itu juga. Bahkan kalau nantinya setelah kita tutup, kemudian kembali melakukan, maka kita akan lakukan langkah pengamanan. Karena hal seperti ini yang tidak kita inginkan. Yang jelas akan kita tutup kegiatan mandi lumpur ini,” tegasnya.

Seperti diketahui, beberapa warga Desa Stanggor, Kecamatan Praya Barat, yang sudah Lansia viral di TikTok karena rela mandi lumpur untuk mendapatkan gift dari para penontonnya. Namun belakangan, aksi emak-emak seperti LS perempuan 49 tahun, IR perempuan 54 tahun dan HRT perempuan 43 tahun ini menjadi atensi Polda NTB, dengan dugaan mengemis online.
Diketahui, berdasarkan profiling Subdit Siber Ditkrimsus Polda NTB, ketiganya tampil di akun TikTok milik @intan_komalasari92. Berdasarkan wawancara di lapangan, mereka mengaku secara sukarela menjadi pemeran untuk mandi lumpur, dan disiarkan langsung melalui Tik Tok karena tergiur dengan uang yang didapatkan. Dimana dalam sekali membuat konten, mereka dibayar dari Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000, tergantung jumlah gift atau penghasilan tayangan konten. (met)

Komentar Anda