Bima Diguncang Gempa dan Angin Kencang

Warga Panik, Rumah Rusak, Nelayan Tak Melaut

Staf Wawali, Umi Kalsum mengaku panik ketika merasakan getaran yang diikuti bergeraknya meja kerjanya. Ditambah lagi teriakan pegawai lain yang juga ikut merasakan hal yang sama. “Saya langsung berlari keluar ruangan,” ujarnya.

Belum hilang trauma gempa yang pertama, kepanikan pegawai lain kembali dia rasakan. Itu membuat Yom panggilan akrabnya ini semakin trauma. “Saking takutnya, tubuh saya sampai gemetar,” akunya saat ditemui di kantor wali kota.

Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Kota Bima Masrin mengatakan, gempa tektonik terjadi sekitar pukul 08.55 Wita dengan kekuatan 5,1 sekala richter. Pusat gempa pada 7.88 lintang selatan dan 118.8 lintag timur pada kedalaman 30 kilomter.“Jarak dari Kota Bima sekitar 60 kilometer,” jelasnya.

Baca Juga :  Aksi Heroik Mohan Selamatkan Tiga Pelajar Tenggelam di Kolam MWP

Sementara gempa susulan terjadi sekitar pukul 10.03 Wita. Kekuatan gempa kedua ini 5,2 sekala richter. Lokasi gempa berada di laut flores.”Gempa ini tidak ada korban jiwa dan kerusakan,” tandasnya.

Selain gempa, wilayah Kota/Kabupaten Bima juga dilanda angin kencang disertai hujan lebat. Tercatat lima rumah rusak di Kelurahan Ntobo dan satu unit rumah rusak ringan di Kelurahan Jatiwangi. Enam rumah warga ini semuanya rusak pada bagian atap.

Baca Juga :  Bau Nyale, Amaq Sumar Ditemukan Mengapung

Cuaca ekstrem ini juga membuat nelayan tak bisa melaut. Seperti yang diungkapkan Abdurrahman, nelayan asal Desa Bajo KecamatanSoromandi. Iamengaku, sudah sebelas hari tidak melaut. Dalam kondisi normal, ia bisa mendapatkan ikan 20 hingga 30 ember ukuran besar. Jika diuangkan, bisa mencapai Rp6 juta per hari. “Tapi cuaca kayak gini, ya sama sekali tidak melaut. Hanya bisa perbaiki jaring atau perahu, karena tidak ada sampingan lain lagi,” aku Abdurrahman. (yet/nk/tin)

Komentar Anda
1
2