BIL Beroperasi Kembali

PRAYA- Paska ditutup akibat letusan Gunung Baru Jari, aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Lombok (BIL) dibuka kembali.

PT Angkasa Pura I menutup operasional bandara sejak pukul 16.15 Wita Senin lalu (1/8) dan rencananya sampai pukul 10. 00 Wita Selasa kemarin (2/8). Namun melihat perkembangan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Baru Jari yang tidak lagi menyebar ke arah bandara, maka BIL dibuka lebih awal sekitar pukul 07.30 Wita.

General Manager PT Angkasa Pura (AP) I BIL  I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, operasional bandara dibuka kembali lebih awal dari rencana sebelumnya pukul 10.00 Wita.  Pihaknya  sempat melakukan rapat koordinasi bersama seluruh stakeholder dan 

hasil  pantauan satelit Himawari menunjukkan, bahwa aktivitas Gunung Baru Jari sudah mulai berkurang mengeluarkan debu vulkanik, sehingga dinyatakan aman untuk melakukan penerbangan.  “Perkiraan awal sekitar pukul 10.00 Wita penerbangan mulai dibuka, namun hasil pantuan pantauan BMKG,  cuaca sudah normal,kondisi sudah memungkinkan untuk melakukan penerbangan,'' jelasnya Selasa kemarin. 

Baca Juga :  SMAN 2 Aikmel Kembali Didemo

Dikatakan, sebelum bandara dibuka pihaknya

lebih dahulu membersihkan runway  dari  sisa-sisa debu vulkanik. Namun begitu dibuka, maskapai tidak langsung melakukan penerbangan. Maskapai melakukan proses rescedule dan check in sehingga membutuhkan wkatu.'' Kita sudah imbau penumpang untuk bersabar, sebab pesawat yang dituju masih belum ada di bandara,” ujarnya.

Penutupan operasional BIL menyebabkan sejumlah penerbangan ditunda dan dibatalkan. Data BIL,ada 17 pesawat  yang gagal berangkat diantaranya  penerbangan  internasional. Sementara yang gagal datang mencapai 12 pesawat dan dua diantaranya adalah pesawat internasional.

Diantaranya Garuda dengan nomor GA 437 tujuan  Denpasar dan GA 441 tujuan Jakarta. Lion Air nomor penerbangan JT 955 tujuan Denpasar, JT 841 tujuan Makasar, Wings Air 1963 tujuan Denpasar dan 1882 tujuan Sumbawa dan  lainnya.

Baca Juga :  BRT Beroperasi Lagi Pekan Depan

Ardita menambahkan, dari data yang ada, akibat dari penundaan penerbangan tersebut, diperkirakan sekitar 1. 419 orang tidak bisa diterbangkan. Selanjutnya penumpang yang gagal datang sekitar 1. 583 dari penerbangan domestik. 

Sedangkan penumpang  penerbangan internasional yang gagal berangkat sekitar 306 orang  dan yang gagal datang sekitar 274 orang. “Jika dikalkulasikan kerugian cukup banyak namun karena ini bencana alam jadi kita tidak bisa berkata apa- apa,” ungkapnya.

 Sementara itu, aktivitas vulkanis Gunung Rinjani kini masih normal. Berdasar pengamatan secara visual oleh PVMBG, hingga pukul 17.30 Wita tidak terlihat adanya kepulan asap di puncak kawah. Tidak ada peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Rinjani.(cr- ap)

Komentar Anda