Kemenkumham NTB Koordinasikan Pendaftaran IG Kopi Rarak di Ditjen Kekayaan Intelektual

Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham NTB melakukan koordinasi ke Direktorat Merek dan Indikasi Geografis Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham RI, Selasa (7/5). (IST FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM–Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham NTB melakukan koordinasi ke Direktorat Merek dan Indikasi Geografis Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham RI, Selasa (7/5).

Tim Kanwil Kemenkumham NTB berkoordinasi terkait pendaftaran Indikasi Geografis (IG) Kopi Rarak khas Sumbawa Barat dan pendaftaran merek yang berasal dari Kota Mataram.

Tim dari Kanwil Kemenkumham NTB dipimpin Kasubbid Pelayanan Kekayaan Intelektual Gusti Ngurah Suryana Yuliadi.

Koordinasi ini, kata Gusti Ngurah, merupakan tindak lanjut kunjungan tim Indikasi Geografis Ditjen KI yang diketuai oleh Idris ke Provinsi NTB. Di mana disampaikan bahwa masih ada kekurangan hasil penelitian dan dokumen deskripsi Kopi Rarak khas Sumbawa Barat.

Baca Juga :  Kemenkumham NTB Fasilitasi Raperkada Dompu

“Koordinasi ini untuk memastikan hal apa saja yang harus dilengkapi sehingga kami bisa memenuhi dokumen yang kurang. Tentu nanti kami akan berkoordinasi intensif dengan Pemkab Sumbawa Barat perihal kekurangan dimaksud,” ujar Gusti Ngurah.

Dari hasil koordinasi tersebut juga dibahas terkait pembentukan anggota Pokja Pengawasan Indikasi Geografis yang nantinya dituangkan dalam sebuah surat keputusan.

Baca Juga :  Peringati Isra Mikraj 1445 H, Jajaran Kanwil Kemenkumham NTB Didorong Tingkatkan Iman dan Takwa dalam Bertugas Layani Masyarakat

Terpisah, Kakanwil Kemenkumham NTB Parlindungan mengatakan, Kanwil Kemenkumham NTB berkomitmen untuk memfasilitasi UMKM di Provinsi NTB untuk memberi informasi sekaligus mendampingi pengajuan merk/branding yang merupakan bagian dari kekayaan intelektual.

Menkumham Yasonna H Laoly dalam sejumlah kesempatan selalu menegaskan agar UMKM mendaftarkan merk/branding agar terlindungi secara hukum dan mendapatkan manfaat ekonomi. (Junianto Budi Setyawan)

Komentar Anda